|
Cimahi, Kompas - Setelah bekerja sekitar empat belas hari, Satuan Koordinasi Pelaksanaan Bencana Longsor Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah pada Senin (7/3) menghentikan proses pencarian korban. Hingga Senin sore, ditemukan 137 jenazah korban longsor dari 143 warga yang tercatat hilang di Kantor Kepala Desa Batujajar Timur, Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Keluarga dari enam korban yang belum ditemukan mengaku pasrah dan menerima keputusan penghentian proses evakuasi. Penghentian ditandai dengan berdoa bersama di atas tumpukan sampah, dihadiri para relawan, anggota Satkorlak, Bupati Kabupaten Bandung, dan wakil keluarga korban. Para relawan menyempatkan diri melakukan shalat gaib bagi para korban yang diduga masih tertimbun sampah. Menurut Komandan Komando Daerah Militer 0609 Bandung-Cimahi Letnan Kolonel Ahmad Saepudin, penghentian telah disetujui Pemkab Bandung, keluarga korban, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung. Kesepakatan diambil Sabtu (5/3). Semula evakuasi akan dihentikan setelah tujuh hari, namun setelah evaluasi ditambah waktunya tiga hari. Pada evaluasi berikutnya, masa evakuasi ditambah tiga hari lagi. Ternyata setelah dievaluasi sesuai rekomendasi Badan SAR (Search and Rescue-Red) Nasional, proses evakuasi tidak mungkin dilanjutkan," kata Ahmad. Dari segi teknis, kedalaman tumpukan sampah mencapai lebih dari 12 meter dan sudah muncul gas-gas yang dinilai membahayakan para relawan. Rencana melakukan penyisiran sesudah evakuasi dihentikan, juga dibatalkan, karena sebagian tumpukan sampah lembek, sehingga membahayakan. Enam korban Hingga hari terakhir evakuasi, enam korban yang belum ditemukan ialah Eni binti Enam (23), Ita binti Jejen (6), Sutarna bin Pandi (24), Sutarsa bin Pandi (23), Riska binti Mamat (12), dan Kosasih bin Utin (55). Usep (55) mengaku dua saudaranya, Sutarna bin Pandi dan Sutarsa bin Pandi, belum ditemukan jenazahnya. Ia mengaku ikhlas tidak bisa melihat jenazah mereka. Para korban longsor itu kini ditampung di dua gelanggang olahraga, yaitu GOR Batujajar Timur dan GOR Batujajar Barat. Bupati Bandung Obar Sobarna mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan jumlah keluarga yang kehilangan tempat tinggal. "Paling tidak 86 keluarga harus direlokasi," katanya. Obar mengatakan, untuk mencari lokasi baru perlu waktu. Ditambahkan, kemungkinan relokasi akan dilakukan serupa dengan sistem relokasi bagi korban longsor di Kampung Walahir, Desa Kidang Pananjung, Kecamatan Cililin, tahun lalu. Ketika itu para korban diberi dana Rp 500.000-Rp 1.000.000 untuk mengontrak rumah. Cara lainnya, mereka diberi dana untuk membangun rumah di lokasi yang lebih aman. "Warga Walahir yang direlokasi baru 80 persen. Untuk pilihan itu, uang bantuan akan dibicarakan lagi," kata Obar. (mhd) Post Date : 08 Maret 2005 |