|
SEDIKITNYA enam wilayah kecamatan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) berpotensi mengalami krisis air bersih pada musim kemarau. Tak hanya di bagian barat yang merupakan wilayah langganan, krisis air bersih juga diperkirakan akan muncul di wilayah Pacitan utara dan timur. "Data itu dari provinsi dan baru saja kita peroleh. Saat ini kita sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Dan pihak kecamatan kita minta secepatnya mengirim data," ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Tri Mujiharto, Minggu (10/6). Jika sudah terkumpul data-data dari masing-masing kecamatan tersebut selanjutnya akan dikirim ke BPBD Provinsi Jatim. Keenam wilayah kecamatan itu adalah Donorojo, Punung, Pringkuku, Sudimoro, Ngadirojo, dan Tulakan. Tiga wilayah yang disebut pertama posisinya berada di sisi barat kota 1001 Goa ini. Meski tak seluruh desa di daerah itu kesulitan air bersih, namun ada beberapa titik yang warganya mengalami fase krisis ketika puncak musim kemarau. Seperti di Desa Cemeng (Donorojo) dan Desa Jetak (Tulakan). Menurut Tri ada tiga kategori dalam bencana kekeringan. Yakni langka terbatas, langka, dan krisis. Dari ketiga kategori itu fase krisis menjadi fokus distribusi air. Sebab pada daerah yang masuk dalam kategori itu setiap hari tingkat konsumsi air kurang dari 30 liter. Dan untuk mendapatkan air bersih itu sendiri mereka harus mencarinya ke sumber air dengan jarak lebih dari tiga kilometer. "Pada saat langka dan terbatas warga masih mampu mendapatkan air bersih sebanyak 60 liter per hari dengan jarak kurang dari 500 meter. Sedangkan untuk kategori langka, setiap hari warga hanya memperoleh 30-60 liter dengan jarak ke sumber air antara 500 sampai 1.500 meter," ucapnya. Untuk anggaran pendistribusian air bersih yang berasal dari daerah Tri belum mengetahuinya. Karena hal itu baru akan di bahas dalam perhitungan anggaran keuangan (PAK) beberapa bulan mendatang. Meski demikian pihaknya telah berkoordinasi dengan Bagian Umum Pemkab Pacitan sebagai penyedia armada truk tangki. "Nanti, semua usulan bantuan air bersih melalui BPBD dan diteruskan ke bagian umum pemkab. Tujuannya agar bantuan tidak tumpang tindih," jelas Tri. Sesuai informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima BPBD untuk tahun ini diperkirakan tidak akan terjadi kemarau panjang. Sebenarnya awal musim ini telah terjadi sejak sebulan lalu. Namun kenyataannya sampai kini hujan masih turun meski dengan intensitas yang rendah. "Puncak musim kemarau tidak ada karena siklusnya normal," ungkap Tri. Post Date : 11 Juni 2012 |