SUKU Dinas Pekerjaan Umum Tata Air (PU Tata Air) Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) pada 2011 akan menormalisasi enam saluran penghubung atau drainase.
Saluran-saluran yang dinormalisasi masuk wilayah Kecamatan Penjaringan, Koja, Priok, dan Cilincing. Normalisasi saluran termasuk di 29 kegiatan rencana kerja 2011 yang mengalokasikan dana Rp22,9 miliar.
"Diharapkan, setelah itu titik genangan di Jakarta Utara berkurang. Walau tetap tergantung curah hujan," ujar Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Rifig Abdullah.
Menurut Rifig, enam saluran penghubung yang dinormalisasi terletak di Kapuk Muara Penjaringan, mulai dari SMP 122 sampai Pompa Kapuk, di Kampung Kamal Muara, Penjaringan, di dekat Tempat Pelelangan Ikan, di decker (tanjakan di atas saluran) Lorong 104 Koja, saluran Jalan Bentengan Mas Raya dan Jalan Bentengan Mas 1 Tanjung Priok, decker Jalan Tipar Cakung, depan Pasar Sukapura, Cilincing.
"Selain sudah lama tidak dinormalisasi, sedimen (sampah dan lumpur) semakin tinggi. Akibatnya, saluran tidak bisa maksimal menampung hujan dan rob," tukasnya.
Semua saluran yang diper baiki merupakan saluran mikro dengan lebar 3-5 meter, menghubungkan aliran air ke waduk, kali hingga ke laut.
Lumpur dan sampah (sedimen) di saluran-saluran ini sudah mencapai kedalaman 2 hingga 3 meter sehingga perlu dikeruk lebih dalam. "Bahkan di Kapuk ada saluran penghubung terputus sehingga aliran air tak lancar," tambah Rifig. Saluran penghubung yang terputus ini masuk lahan Villa Kapuk Mas, Kapuk Muara, dan Penjaringan. Di 2011, lanjut Rifig, Dinas Pekerjaan Umum DKI akan membangun saluran penghubung baru di lokasi ini.
Selain normalisasi di enam titik dan pengurasan di 15 titik di lima kecamatan, Sudin PU Tata Air juga akan mengadakan pompa di Jalan Luar Batang, Penjaringan, perbaikan penurapan tepi pantai di Muara Baru terutama sekitar pasar ikan dan Jalan Oyar Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. (*/J-4)
Post Date : 11 Maret 2011
|