|
PATI - Enam desa di Kecamatan Jaken dan Pucakwangi, Pati, Minggu (8/3) malam diterjang banjir bandang. Akibatnya, puluhan rumah rusak dan gabah warga yang baru saja panen basah sehingga terancam tak bisa dijual. Sejumlah desa yang terkena air bah dari Pegunungan Kendeng di wilayah Todanan, Blora, antara lain, Desa Mantingan, Arummanis, Lundo, dan Kebonturi (Kecamatan Jaken). Adapun dua desa lainnya adalah Tertek dan Kletek (Kecamatan Pucakwangi). Dari desa-desa itu, kerusakan paling parah terjadi di Desa Mantingan. Di daerah ini, sedikitnya 15 rumah yang kebanyakan terbuat dari papan kayu dan gedhek (bilik bambu) hancur berantakan diterjang air bercampur lumpur. Rumisih (45), warga Mantingan mengatakan, air dari arah selatan (pegunungan) datang sekitar pukul 17.00. Aliran air cukup deras hingga menghanyutkan perabot rumah tangga. Bekas lumpur yang masuk ke dalam rumah warga setebal lima hingga 10 cm. “Air baru surut sekitar dua jam. Barang-barang saya banyak yang hanyut. Gabah jadi basah sehingga kemungkinan tidak laku dijual,” ujarnya sambil mencuci kursi yang terkena lumpur, kemarin. Dia menceritakan, kedatangan air yang sempat merendam rumahnya selama dua jam itu seperti tanah longsor. Masing-masing orang menyelematkan diri menuju ke tempat yang lebih tinggi sehingga tak sempat membawa barang-barang berharga. “Suaranya seperti gemuruh dan tiba-tiba air datang besar sekali sehingga kami lari tanpa memikirkan barang di rumah,” kisahnya. Kades setempat, Sadar mengatakan, banjir bandang di daerahnya tidak hanya terjadi sekali ini saja. Sebelumnya, pada 1986 pernah terjadi bencana serupa yang merusakkan hampir sebagian besar rumah warga. “Dibandingkan yang lalu, banjir bandang ini terhitung lebih besar, tetapi rumah yang rusak tidak sebanyak dulu,” ujarnya yang berharap pemkab bisa mengupayakan pembuatan bendungan kecil di daerah hulu untuk pengendali air dari kawasan pegunungan. Sekdes Lundo, Harlis Tiastomo menambahkan, bencana tersebut membuat tiga rumah warganya rusak dan sebagian temboknya ambrol. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Camat Jaken, Teguh Suwito SH MM menginstruksikan para kades yang wilayahnya terkena banjir bandang segera mendata kerusakan rumah dan kerugian material yang diderita warganya masing-masing. Dengan demikiaan, pihaknya bisa segera mengajukan bantuan kepada bupati. (H49-54) Post Date : 10 Maret 2009 |