|
Cilacap, Kompas - Puluhan desa di delapan Kecamatan di Cilacap bagian barat dilanda banjir dan tanah longsor. Sedikitnya 12.806 rumah (dihuni sekitar 65.000 jiwa) yang tersebar di 30 desa terendam. Sebanyak 735 keluarga atau hampir 5.200 jiwa mengungsi. Akses ke beberapa kecamatan, terutama Kecamatan Cipari, Sidareja, Kawunganten, Bantarasri, dan Gandrungmangu terputus sejak Senin (31/10) pagi. Tercatat empat warga tewas terseret banjir, yaitu Masiyem (80), warga Bringkeng, Kawunganten; Toyib (24), warga Sumberejo, Kawunganten; Rianto bin Sukardi (16), warga Binangun; dan Taufik (17), warga Kalijeruk (Kecamatan Kawunganten). Banjir di Cilacap barat disebabkan curah hujan tinggi hingga beberapa sungai yang mengalir di wilayah ini tidak mampu menampung air hujan.Pasokan bahan pokok terganggu karena kendaraan angkutan barang terhambat akibat ruas jalan di beberapa tempat terendam antara 50 cm sampai 125 cm. Bupati Cilacap Probo Yulastoro dan Wakil Bupati Thohirin Bahri terjun ke lokasi bencana untuk menyerahkan bantuan pangan. Thohirin baru Senin pagi kemarin menyelesaikan masa hukuman tiga bulan di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto dalam kasus perjokian. Kalau hujan tidak reda, banjir belum akan surut. Ini artinya kami tidak dapat menyambut dan merayakan Lebaran secara khusyuk, tutur Ny Rapiah (56), warga Desa Sitiinggil, Kecamatan Bantasari. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kemarin mengirim tim terpadu untuk membantu warga korban banjir di Cilacap. Pada tahap pertama tim tersebut memberikan santunan kepada korban tewas masing-masing sebesar Rp 5 juta per orang. Banjir di Padang Banjir besar dan tergolong luar biasa juga melanda Kota Padang, Sumatera Barat, sejak Minggu malam hingga Senin malam. Sedikitnya 3.000 rumah tergenang air antara 50 cm sampai 200 cm. Namun, sebagian dari sekitar 15.000 warga masih bertahan. Di Kelurahan Seberang Palinggam, Kecamatan Padang Selatan, banjir lumpur kembali terulang. Sekitar 2.700 warga yang menghuni ratusan rumah dikepung lumpur yang longsor dari Bukit Lantiak. Belum dilaporkan adanya korban jiwa. Lebaran 1426 Hijriah sudah dekat, semua barang terendam air, kata Rismon, warga Simpang Kalumpang.Minggu malam, Kapal Motor Victory yang bermuatan 10 penumpang, dua anak buah kapal dan seorang nakhoda, terbalik sekitar satu mil dari Pelabuhan Muara, Padang, akibat dihantam badai. Namun, Senin siang mereka ditemukan selamat di kawasan Pantai Parupuak Tabing. Wali Kota Padang Fauzi Bahar menyatakan prihatin melihat kondisi warganya yang setiap kali hujan kawasan tempat tinggalnya selalu dilanda banjir. (NTS/IKA/WSI/NAL) Post Date : 01 November 2005 |