Empat Sungai di Bekasi Tercemar

Sumber:Kompas - 06 Juni 2008
Kategori:Air Minum

Bekasi, Kompas - Sebanyak empat sungai yang melintasi Kota Bekasi, yakni Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas, dan Sungai Bekasi, serta Sungai Kalibaru, terindikasi tercemar logam dan bakteri berbahaya. Kadar oksigen dalam air sungai tersebut sangat rendah, bahkan ikan pun sulit hidup di dalamnya.

Pencemaran logam lebih banyak disebabkan pembuangan limbah industri ke sungai. Meskipun tercemar dan kadar oksigennya minim, air dari sungai-sungai tersebut digunakan untuk memasok kebutuhan bahan baku air minum di Bekasi dan Jakarta.

”Itu hasil pemantauan terakhir mengenai kualitas air sungai di Bekasi,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH) Kota Bekasi Dudi Setiabudhi, Kamis (5/6).

Pemantauan kualitas air Sungai Bekasi itu dilakukan Dinas PLH bersama Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007.

Hasil penelitian terhadap contoh air yang diambil dari 40 titik di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) keempat sungai tersebut, kadar total suspended solid (TSS), biochemical oxygen demand (BOD), dan chemical oxygen demand (COD), ternyata melebihi baku mutu yang ditetapkan untuk air baku air minum menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 mengenai pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

Begitu pula dengan kadar logam, seperti besi (Fe) dan mangan (Mn). Kandungan bakteri coliform-nya juga di atas baku mutu untuk air baku air minum. Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis penting bagi kualitas air minum yang menunjukkan higinitas air.

Air dari Sungai Bekasi menyatu dengan air dari Saluran Tarum Barat/Kalimalang di Bendung Bekasi. Air dari Sungai Bekasi dan Kalimalang itu kemudian dijadikan bahan baku air minum untuk selanjutnya diolah dan didistribusikan ke wilayah Bekasi dan Jakarta.

Terkait pencemaran akibat pembuangan limbah industri, Dudi mengatakan bahwa Tim Pemantau Pencemaran Lingkungan Hidup (TP2LH) Kota Bekasi pernah menegur para pemilik perusahaan karena diketahui tidak mengolah limbah pabriknya. (COK)



Post Date : 06 Juni 2008