Empat Strategi Hadapi Krisis Air

Sumber:Koran Sindo - 31 Mei 2008
Kategori:Air Minum

CIREBON (SINDO) – Bupati Cirebon Dedi Supardi mengaku telah menyusun strategi untuk mengatasi krisis air bersih dan pengairan lahan pertanian di Kabupaten Cirebon.

Hal itu disampaikan menyusul minimnya pasokan air bersih kepada 6 ribu pelanggan PDAM dan 840 hektare lahan pertanian yang terancam kekeringan. “Kami sudah menyiapkan empat strategi taktis untuk mengatasi krisis air di Kabupaten Cirebon yang kerap terjadi secara rutin dari tahun ke tahun,” papar Dedi kemarin, setelah melantik empat kepala desa di Gedung Nyimas Ganda Sari, di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Sumber.

Menurut Dedi, strategi itu untuk mengatasi krisis air bersih yang mengancam masyarakat Kabupaten Cirebon wilayah utara seperti Kecamatan Kapetakan,Suranenggala, dan Gunung Jati. Pertama, berkoordinasi dengan PDAM setempat agar siaga memasok air bersih secara langsung menggunakan tangki- tangki. “PDAM Kabupaten Cirebon telah kami instruksikan untuk menyiapkan pasokan langsung air bersih.

Selain itu, kami akan berkoordinasi dengan PDAM Kabupaten Kuningan untuk membantu mendistribusikan air bersih. Teknisnya akan langsung dilakukan PDAM,”papar Dedi. Kedua, untuk mengatasi kekeringan bagi lahan pertanian, Dedi mengaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memberikan permintaan tertulis kepada pemerintah Kabupaten Kuningan dan Indramayu agar kedua pemkab tersebut selalu memberikan distribusi air secara bergilir dari sumber irigasi dan air Waduk Darma, Kuningan, untuk mengairi lahan pertanian wilayah Cirebon Timur.

“Inti surat resmi yang akan diberikan kepada pemerintah Kabupaten Indramayu itu,kami meminta agar sistem pendistribusian aliran irigasi dilakukan dengan pola 66; enam hari distribusi ke Cirebon dan enam hari ke Indramayu. Saat ini pola yang dipakai adalah sistem 75; tujuh kali ke Indramayu dan lima kali ke Cirebon,”kata Dedi. Ketiga, dalam surat itu Pemkab Cirebon meminta kepada Pemkab Kuningan agar volume air untuk wilayah Kabupaten Cirebon dari waduk Darma diperbesar.

“Pasokan air dari Kuningan akan didistribusikan pada para petani di wilayah Cirebon Timur,” kata Dedi. Keempat, lanjut Dedi,adalah dengan mengimbau para petani agar masa pola tanam dilakukan serempak dan disesuaikan dengan debit air selama musim kemarau.

Sementara itu,Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tasiya Soemadi Al-Gotas,meminta pemerintah daerah merealisasikan penambahan embung (penampung air) di setiap titik rawan kekeringan.” Embung-embung yang ada sekarang masih kurang. Karenanya,”papar Gotas. (tantan sulthon) 



Post Date : 31 Mei 2008