|
BEKASI--MIOL: Belasan ribu ton sampah warga DKI Jakarta yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantar Gebang, Kota Bekasi tidak ditimbun tanah, gara-gara empat perusahaan subkontraktor melakukan aksi mogok selama tiga hari, mulai Minggu (14/5) hingga Selasa (16/5). Empat perusahaan itu di antaranya, PT Bonita dan PT Godang Tua. Dari informasi yang diperoleh Senin (15/5) malam, aksi mogok terjadi gara-gara PT Patriot Bangkit Bekasi (PBB), perusahaan kontraktor tak membayarkan kewajibannya kepada mereka. Seorang pengunjuk menyebutkan, mereka menghentikan aktivitas di lapangan karena tidak punya dana operasional. Perusahaan kontraktor PT PBB yang mensubkan pekerjaan pengurukan tanah di TPA Bantar Gebang inkonsisten. Kewajiban Perusahan PT PBB itu antara lain melunasi biaya pengunaan alat-alat berat dan solar, senilai puluhan miliar. Dia mengatakan gara-gara tidak dibayar itu, empat perusahaan subkontraktor terpaksa menghentikan aktivitas di lapangan. Dampaknya, belasan ribu ton sampah yang sudah tiga hari terakhir ini tidak ditimbun dengan tanah dan dibiarkan menggunung. Ini, sangat merugikan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan warganya. Jika PT PBB tidak segera melunasi kewajibannya, mereka akan membiarkan sampah-sampah yang diangkut puluhan truk sampah milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak dikubur pakai tanah. Sampah warga DKI Jakarta yang dibuang ke TPA Bantar Gebang setiap harinya sebanyak 6 ton. Jika dalam seminggu saja tidak ditimbun dengan tanah, sampah bisa menggunung dan dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai jenis penyakit. Di antaranya Infeksi Saluran Pernapasan Akhir (ISPA), batuk, TBC, dan gatal-gatal. "Dalam tiga hari sampah tidak dikubur, ribuan lalat besar berwarna hijau beterbangan di areal TPA tersebut. Lalat-lalat itu tidak hanya beterbangan di areal TPA bantar Gebang tapi sampai ke Jalan Raya Narogong," katanya. Aksi unjuk rasa diwarnai pembakaran ban-ban bekas di areal TPA Bantar Gebang. Namun aksi mereka berjalan tertib. Mereka menyuarakan tuntutan pembayaran kewajiban oleh PT PBB. Sejumlah aparat Polres Metro Bekasi terlihat berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kapolres Metro Bekasi AKBP Chairul Anwar di lokasi TPA Bantar Gebang mengatakan aksi empat perusahan subkontraktor berjalan tertib. Kepada demonstran, Chairul meminta untuk tetap tenang dan berharap kewajiban-kewajiban yang belum dilunasi sebagaimana dituntut empat perusahan subkontraktor segera terealisasi. (KG/OL-02). Penulis: Kisar Radjagukguk Post Date : 17 Mei 2006 |