|
Mataram, Kompas - Sedikitnya empat orang meninggal dari 703 orang yang terserang diare di beberapa desa di wilayah Kecamatan Sape, Wawo, dan Lambu, Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Menurut Siti Hajar, Kepala Dinas Kesehatan Bima, Senin (14/4) di Raba, ibu kota Kabupaten Bima, serangan diare terjadi Jumat dan memuncak hari Minggu pekan lalu. Hal itu ditandai dengan makin banyaknya warga yang dirawat di puskesmas di tiga kecamatan itu. Mereka yang terserang kebanyakan anak-anak di bawah usia 10 tahun. Dari empat korban meninggal, tiga di antaranya adalah anak-anak dan seorang berusia 57 tahun. Saat ini jumlah penderita mulai menurun. Senin siang, di Puskesmas Sape, tinggal sekitar 100 penderita. Mereka diizinkan pulang karena kondisi kesehatannya membaik. Dugaan sementara penyebab warga terserang diare adalah mereka minum air mentah dari sumur warga maupun air yang disalurkan lewat pipa yang bocor dan pecah. Beberapa minggu belakangan ini, wilayah itu diguyur hujan. Genangan air hujan yang membawa sampah serta kotoran masuk dan mencemari sumur warga juga pipa air minum yang bocor. Di lain pihak, warga enggan membawa penderita untuk dirawat ke puskesmas karena tidak memiliki biaya perawatan. ”Setelah pemerintah menetapkan bahwa pengobatan di puskesmas tidak dipungut bayaran, kunjungan ke puskesmas langsung meningkat,” tutur Abdul Wahab, Kepala Bagian Humas Pemkab Bima. Kasus diare di Kabupaten Bima, kata M Ismail, Kepala Subdinas Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan NTB, digolongkan kejadian luar biasa (KLB) dengan jumlah penderita terbanyak dalam dua tahun terakhir. Dikategorikan KLB karena kasus diare meningkat dua kali lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2007, jumlah kasus diare sekitar 80 kasus. Adapun April 2008 kasus diare mencapai 703 kasus meliputi 497 kasus di Puskesmas Sape, 70 kasus di Puskesmas Wawo, dan 136 kasus di Puskesmas Lambu. Untuk menekan jumlah kasus diare, Pemkab Bima membagikan kaporit untuk sumur warga dan sumber mata air serta memberi penyuluhan hidup bersih. (RUL) Post Date : 15 April 2008 |