Empat Desa Terendam

Sumber:Jawa Pos - 10 Mei 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANYUWANGI -Hujan deras di wilayah Banyuwangi Selatan, menyebabkan empat desa yang semuanya berada di wilayah Kecamatan Muncar, banjir kemarin. Air yang ketinggiannya nyaris sampai pada lutut orang dewasa ini, banyak yang masuk ke pasar dan perumahan warga.

Empat desa yang daerahnya banjir karena meluapnya aliran sungai itu adalah Desa Sumberberas, Desa Wringin Putih, Desa Kedungringin, dan Desa Kedungrejo. Dari empat desa ini, yang paling parah di sekitar Desa Wringin Putih. Maklum, desa ini termasuk hilir dari aliran sungai yang meluap itu. "Air banyak yang masuk ke rumah," terang Ismail, warga Dusun Kabatmantren, Desa Wringin Putih.

Menurut Ismail, banjir yang menimpa kampungnya terjadi setelah bendungan sungai tersumbat. Semua air sungai, lanjut dia, meluap ke daratan hingga masuk ke sungai. "Semalaman hujan turun dengan deras, setelah subuh semakin deras lagi," katanya.

Air sungai terlihat mulai meluap, imbuh dia, sejak pukul 08.00. Semakin siang, genangan air terus naik hingga akhirnya ada yang masuk ke rumah warga. "Jalan dan halaman rumah warga banjir, warga sekarang banyak yang takut," ujarnya.

Kondisi banjir yang tidak kalah parah di Desa Sumberberas. Pasar Sumberayu yang ada di desa ini, tergenang air hingga ketinggian diatas lutut orang dewasa. Para pedagang di pasar ini, banyak yang semburat sambil menyelamatkan barang dagangannya saat air terus naik. "Airnya ini terus naik," ungkap Susyanto, salah satu pedagang.

Pedagang lombok ini mengungkapkan, air sungai yang ada di sekitar pasar mulai meluap sekitar pukul 07.30. Semakin siang, luapan air juga semakin meninggi. Tapi sekitar pukul 09.30, perlahan air sudah mulai surut lagi. "Saat air mulai naik, kita sudah jualan," jelasnya.

Pada koran ini pedagang ini menyampaikan, dalam satu bulan terakhir ini sudah tiga kali Pasar Sumberayu banjir. Bila turun hujan dengan deras, maka tempat jualan yang ada di bagian barat selalu banjir. "Lokasinya dataran rendah, kalau air sungai meluap selalu menggenang," sebutnya.

Pedagang lainnya Misijan menambahkan, air yang sering meluap hingga masuk ke pasar ini, membuat para pedagang resah. Bila terjadi banjir, maka dagangannya banyak yang rusak dan itu dipastikan merugi. "Untung banjirnya ini pagi, coba kalau malam, semua dagangan seperti beras, lombok, dan bawang bisa rusak," tambahnya.

Misijan berharap, pemerintah segera turun dan memperbaiki kondisi pasar. Bila ini tidak lekas diperbaiki, dikawatirkan akan merusak dagangan dan peralatan milik para pedagang. "Kalau banjir kayak gini, semua meja yang dibuat dagangan dikunci, kalau tidak bisa hanyut," terangnya.

Kepala Desa Sumberberas Rachmanu saat dikonfirmasi mengakui banjir sering terjadi di Pasar Sumberayu. Semua ini, jelas dia, terjadi karena sungai tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi. "Saya sudah minta pada pengairan untuk mengurangi pasokan air," selorohnya.

Banjir yang terjadi di Desa Sumberberas, juga menyebabkan tiang listrik PLN di Dusun Sidomulyo, nyaris ambruk. Tiang listrik tegangan tinggi ini, sudah miring karena tanah yang ada di bawahnya longsor terkena air. "Karena hujan deras, tanah jadi longsor dan tiang listrik hampir ambruk," jelasnya.

Air sungai yang meluap hingga menyebabkan banjir ini juga terjadi di Desa Kedungringin dan Desa Kedungrejo. Di dua desa ini, air meluap ke jalan raya poros jurusan Muncar-Tegaldlimo. Karenanya, arus lalu lintas di tempat ini sempat terganggu.

Tingginya air yang meluap ke jalan raya, membuat pengendara motor dan mobil harus berhati-hati. Tidak sedikit dari motor yang dinaiki warga, macet di tengah jalan karena mesinnya kemasukan air. "Hati-hati saja pak, airnya tinggi," sebut beberapa warga memberi peringatan pada pengguna jalan.(abi)



Post Date : 10 Mei 2010