|
Kuala Kapuas, BPost Kasus diare di Kabupaten Kapuas mengalami peningkatan. Empat desa dinyatakan berada dalam status siaga. Penetapan status sebagai wilayah garis merah tersebut bukan tidak beralasan. Karena dari data yang ada, jumlah pasien penderita penyakit diare di daerah ini terus bertambah dalam angka yang cukup signifikan. "Keempat daerah itu adalah Lupak (kecamatan Kapuas Kuala), Dadahup (Kapuas Murung), Pujon (Kapuas Tengah) dan Sei Hanyo (Kapuas Hulu)," kata Kadinkes Kapuas dr Churaerie Latief MKes, Kamis (25/8). Melalui Kasubdin Penanggulangan Penyakit Dinkes Kapuas Gampar N Aden, dikatakan bahwa peningkatan jumlah pasien diare di keempat daerah tadi mulai terlihat sejak Juli 2005. Dimana, di Desa Lupak terdapat 94 kasus, 90 kasus di Dadahup, 75 kasus di Pujon dan 182 kasus di Sei Hanyo. Meski belum termasuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB), namun dikhawatirkan kondisi itu akan terus memburuk. Hal ini mengingat, debit air DAS Kapuas terutama di daerah hulu terus menurun karena kurangnya curah hujan. Padahal jika dilihat dari data sebelumnya, pada Juni 2005 di Desa Lupak tidak ditemukan kasus diare. Sedangkan di Dadahup hanya 22 kasus, Pujon dan Sei Hanyo masing-masing ditemukan sebanyak 23 dan 65 kasus. "Sanitasi yang buruk juga dapat memudahkan berkembangnya bakteri E Colli yang menjadi penyebab penyakit ini," imbuh Gampar didampingi pengelola program, Patan Ely SE. Selain di empat desa di atas, terjadinya peningkatan jumlah penderita diare sebenarnya juga ditemukan pada beberapa daerah lain di Kabupaten Kapuas. Namun dibandingkan dengan desa-desa berstatus siaga tersebut, tingkat prevalensinya masih di bawah rata-rata lima persen. Kasus diare di Kabupaten Kapuas, setiap tahun pada musim kemarau selalu menghantui masyarakat, terutama di daerah pasang surut atau daerah yang masyarakatnya mengandalkan air sungai untuk keperluan minum, cuci dan kakus. Walau kondisi air sungai terus menyusut, masyarakat tetap mempergunakan air tersebut untuk keseharian. "Pada dasarnya, diare dapat dicegah dengan membiasakan hidup bersih serta meminum air yang betul-betul dimasak sampai mendidih," sambung Gampar. ami Post Date : 26 Agustus 2005 |