|
MOJOKERTO - Musim pancaroba (pergantian musim) yang tidak menentu akhir-akhir ini yang disertai angin, dicurigai menjadi penyebab mudah berkembangnya bakteri ecoli. Hal ini terlihat dari serangan penyakit diare hingga pertengahan Mei 2007 yang masih sering dialami anak-anak dan balita. Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, ada empat kecamatan yang terindikasi kuat rentan penyebaran diare pada tiga bulan terakhir. Selain tingkat kebersihan lingkungan dan air yang masih kurang, jumlah penderita yang diberikan perawatan di sejumlah puskesmas perawatan dan rumah sakit pun cukup tinggi. Empat kecamatan ini meliputi Kecamatan Bangsal, Pungging, Gedeg dan Kecamatan Sooko. "Penyakit diare ini belum dikatakan KLB, dalam laporan kita, berak lebih dari tiga kali sehari itu sudah termasuk diare. Jadi, belum dianggap wabah, karena masih bisa diatasi," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Noer Windijantoro. Empat Kecamatan yang teridentifikasi penderita diare cukup banyak itu di antaranya Kecamatan Bangsal 2.046 penderita, Kecamatan Pungging 1.682 penderita, Kecamatan Gedeg 1.590 penderita dan Kecamatan Sooko 1.414 penderita. Kenyataan ini berbeda dengan tahun 2006 lalu, yang menyimpulkan bahwa diare sempat mewabah. Pada saat itu, jelas dr Noer, terdapat dua kecamatan, yaitu Kecamatan Jatirejo dan Kecamatan Gedeg yang masuk kategori waspada diare, karena jumlah penderitanya tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan wilayah kecamatan lain. Di Kecamatan Gedeg ada 13.137 warga yang mengalami diare dan ribuan warga di Kecamatan Jatirejo. "Setelah kita observasi, ternyata memang kualitas sumber air menjadi penyebab utama, sehingga bakteri ecoli mudah berkembang," ungkap alumnus Fakultas Kedokteran Undip Semarang ini. Walaupun belum mewabah, dr Noer menganggap, penyebaran diare ini masih perlu diwaspadai, terutama pada anak-anak dan balita. Terutama pada wilayah yang kualitas air yang menjadi perkembangbiakan bakteri ecoli itu rendah. Meskipun tingkat penanganannya relatif lebih mudah dan cepat, selagi penderita belum mengalami dehidrasi berat yang mengakibatkan tubuh kekurangan cairan. "Untuk itulah, diare ini masih perlu diwaspadai dengan meningkatkan kebersihan air dan lingkungan sekitar rumah," saran dr Noer. (bin) Post Date : 22 Mei 2007 |