Dua Tahun Lebih Proyek Sumur Bor Belum Keluar Air

Sumber:Suara Merdeka - 11 Januari 2007
Kategori:Air Minum
SALATIGA- Pembangunan sumur bor oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Salatiga untuk mencukupi kebutuhan air bersih di wilayah Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, belum membuahkan hasil. Padahal, pengerjaan proyek tersebut sudah dimulai sejak Juli 2005 lalu.

Menurut Kustomo (53), warga Kembang, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, hingga kini warga masih menunggu terealisasinya air bersih di wilayah itu.

"Saya tidak tahu kenapa. Yang jelas, hingga kini sumur bor belum juga mengeluarkan air. Padahal, titik pengeboran sudah dua kali dipindah," katanya, Rabu (10/1).

Meski demikian, bak-bak untuk penampungan air dan pipa untuk penyaluran telah terbangun dan hingga kini masih mangkrak, karena belum bisa digunakan.

Di wilayahnya telah terbangun dua bak penampungan. Yang satu rencananya digunakan umum sehingga dilengkapi kran, sedangkan lainnya untuk dialirkan ke beberapa dukuh lain.

Kustomo yang juga mantan ketua RW 7 itu menjelaskan, proyek tersebut seharusnya sudah selesai Desember 2005 lalu, namun karena belum mendapat air, proyek diundur dan ditargetkan terealisasi Desember 2006.

Sumur Mengering

"Tapi, kenyataannya hingga 2007 ini pengeboran belum juga membuahkan hasil," tuturnya.

Selain di Randuacir, proyek pembuatan sumur di Kecamatan Argomulyo juga dilakukan di Ngronggo dan Randuares yang berada di Kelurahan Kumpulrejo. Menurut dia, hingga kini air di kedua tempat itu juga belum ditemukan.

Karena belum juga mengalir, warga terpaksa mengambil air bersih dari dukuh di Desa Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer.

Rismiyati (57), warga RT 1 RW 7 Kembang, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, menyatakan air dari sumur masih sangat sedikit.

"Selain itu, warnanya keruh dan tidak bisa digunakan langsung untuk keperluan memasak. Air itu harus diendapkan terlebih dulu," katanya.

Menurut dia, warga biasa mengambil air bersih dari Jetak dengan menggunakan gerobak atau sepeda motor yang dilengkapi keranjang untuk tempat jerigen. Hingga kini sebagian besar sumur warga masih kering dan harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan beberapa ember.

Dia menjelaskan, Pemkot juga belum pernah mengedrop air bersih ke wilayah tersebut. "Kami sangat berharap sumur bor itu segera mengeluarkan air, sehingga warga tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih," tuturnya.

Berdasarkan pantauan kemarin, di tempat yang telah dibor tidak tampak aktivitas pengeboran oleh para pekerja. (H23-37)



Post Date : 11 Januari 2007