|
NGANJUK- Ratusan warga Perumahan Nasional (Perumnas) Candirejo, Kecamatan Nganjuk resah. Penyebabnya, dalam dua minggu terakhir, pasokan air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) seret. Menurut Juwair, 32, salah satu warga, ini terjadi pada warga di seluruh perumahan tersebut. "Airnya ngicrit-icrit (tidak lancar). Bahkan, tiga hari ini malah tidak keluar sama sekali," keluhnya kepada Radar Kediri kemarin. Dikatakan Juwair, akibat macetnya aliran itu, banyak di antara mereka yang terpaksa harus mengungsi ke luar perumahan untuk mencari air. Apalagi bagi yang tidak mempunyai sumur pompa sendiri. "Untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus) maupun memasak, saya sekeluarga sampai harus mengungsi ke rumah saudara di Desa Sukorejo, Kecamatan Nganjuk," terangnya. Lebih lanjut dijelaskannya, kasus seperti ini sebenarnya hampir terjadi setiap musim kemarau. Namun, kali ini merupakan yang terparah. Sebab, sampai tiga hari, air tidak keluar sama sekali. Ini belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Juwair berharap, PDAM segera memberikan kejelasan. Sebab, pelanggan sepertinya selalu tertib untuk membayar. "Kalau terlambat membayar, pelanggan didenda. Tapi, kalau ada kerusakan seperti ini, PDAM tidak mau bertanggung jawab," gerutunya. Hal senada diutarakan Joni, 31. Bahkan, untuk buang air besar, dia terpaksa harus pergi ke rumah saudaranya di luar perumahan. "Kami jadi bingung kalau begini terus," keluhnya. Sementara itu, secara terpisah, Direktur Utama (Dirut) PDAM Nganjuk Yusuf Randa Bunga melalui Kassubag Humas Pemkab Harijanto mengatakan, seretnya pasokan air PDAM tidak hanya terjadi di Perumahan Candirejo. Akan tetapi, juga di sebagian Kecamatan Bagor. "Dua pompa motor milik PDAM di Desa Selorejo, Kecamatan Bagor dan Jalan Dermojoyo, Kecamatan Nganjuk rusak dalam seminggu ini. Kami sudah mengumumkannya lewat radio," ujarnya mengenai penyebab macetnya pasokan tersebut. Harijanto mengatakan, dua pompa motor itu sudah dibawa ke Surabaya untuk diperbaiki. Sebab, di Nganjuk tidak ada tenaga yang mampu. Diharapkan, dalam seminggu ini sudah selesai. Ketika Radar Kediri mengecek ke kantor PDAM di Jalan Dermojoyo, pompa motor yang digunakan untuk menyuplai air ke Perumnas Candirejo memang rusak. Mesinnya sudah dibawa ke Surabaya. Menurut salah seorang karyawan PDAM yang tidak mau disebutkan namanya, pompa tersebut mampu mengeluarkan air 29 liter per detik. "Kalau yang di Desa Selorejo, Kecamatan Bagor hanya 15 liter per detik," ungkapnya. (tyo) Post Date : 30 Agustus 2005 |