|
Solo, Kompas - Banjir yang melanda Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/2) malam, merenggut dua korban jiwa. Korban tewas adalah Saidi Sudiarso (55), warga Kampung Plelen, dan Slamet Sudaryono (21), warga Kampung Seruni, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari. Kedua korban tewas akibat tersetrum saat banjir. Saidi, yang membuka bengkel timbangan, saat itu berusaha menyelamatkan barang-barang di rumahnya. Ia meninggal dunia di lokasi kejadian. ”Slamet yang berusaha membantu Pak Saidi ikut tersetrum dan meninggal di jalan,” kata Dono Susilo, Ketua RT 05 RW 05, tempat tinggal Saidi. Banjir di Solo melanda beberapa daerah di Kelurahan Kadipiro, Sumber, dan Banyuanyar di Kecamatan Banjarsari. Banjir disebabkan meluapnya Kali Pepe dan Kali Anyar yang melewati daerah-daerah itu. Hujan deras yang mengguyur Solo dan daerah tetangganya, Kabupaten Boyolali, menyebabkan tinggi muka air dua sungai itu terus naik. Di Boyolali, hujan deras Kali Pepe meluap sekitar pukul 18.00. Akibatnya, tiga desa di Kecamatan Ngemplak terendam. Banjir juga melanda beberapa kabupaten di Jawa Timur, yakni Madiun, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Banjir juga masih merendam sebagian Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung. Sedikitnya 18 desa di tiga kecamatan di Madiun terendam banjir sejak Rabu dini hari akibat meluapnya sejumlah anak Sungai Bengawan Madiun. Sungai meluap setelah hujan deras terjadi sejak Selasa sore hingga malam. Wilayah yang terendam adalah empat desa di Kecamatan Pilangkenceng, lima desa di Kecamatan Saradan, dan sembilan desa di Kecamatan Balerejo. Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Balerejo. Sampai dengan Rabu pukul 18.00, banjir masih merendam sembilan desa dengan ketinggian 10 sentimeter hingga 1,5 meter. Di kecamatan itu 1.420 rumah dan 30 hektar sawah terendam. Jumlah rumah dan sawah yang terendam bisa bertambah karena belum semua desa melaporkan dampak banjir. Daerah itu terendam banjir untuk kedua kalinya pada tahun ini. Akhir Januari, 378 rumah dan 238 hektar sawah terendam. Banjir memutuskan pula jalur alternatif dari Madiun ke Ngawi di kawasan Kedungjati. Sementara itu, luapan Bengawan Solo dan anak-anak sungainya hingga Rabu juga menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Hingga pukul 16.00, sebanyak 97 desa di 14 kecamatan di Bojonegoro terendam. Daerah lain di Jatim yang banjir ialah Kabupaten Mojokerto. Ribuan rumah warga di Kecamatan Mojoanyar, yang diterjang banjir mulai Selasa malam, hingga Rabu masih terendam air. Suryono, Kepala Dusun Grogolgede, Desa Gebangmalang, menyatakan, tidak kurang dari 384 rumah di dusunnya terendam. Di Dusun Gebangmalang dan Ngembetsari, di tiap tempat itu banjir masih merendam 600 rumah dan 300 rumah. (eki/gal/apa/aci/ ink/che/eld) Post Date : 26 Februari 2009 |