|
Bandung, Kompas - Belum selesai evakuasi korban sampah longsor di Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah di Kota Cimahi, peristiwa serupa terjadi di RT 05/RW 08 Kampung Ampera, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Kamis (3/3) dini hari. Peristiwa ini merenggut nyawa pasangan Barjah (32) dan Nyonya Rusmi (51). Sementara itu, tujuh anak mereka selamat. Pasalnya, tiga anaknya, yakni Oman (14), Eren (11), dan Asep (10), tidur di ruang tamu. Sedangkan empat anak lainnya, yakni Ny Aisyah (25), Ny Rusmini (20), Jajang (19), dan Dede (15), tinggal di rumah kontrakan lain. Jenazah Barjah dimakamkan di daerah Parongpong, Kabupaten Bandung, sedangkan Rusmi dimakamkan dekat Kampung Ampera. Keluarga ini mengontrak rumah milik Andres. Minta tolong Menurut penuturan Rusmini, dia terbangun karena suara keras. Saat hendak keluar pintu, dia tertahan longsoran tanah dan berteriak minta tolong. Rusmini ditolong tetangganya, Syarif, yang berhasil menjebol dinding rumah. Mereka berhasil keluar, tapi orangtuanya tidak. Menurut Syarif, sebelumnya tanah sudah longsor namun jaraknya jauh dari perumahan. Sebelumnya mereka sudah khawatir bencana serupa Leuwigajah akan terjadi karena ada tumpukan sampah buangan penduduk Kampung Genteng, Desa Jayagiri. "Eh.., bener. Ayeuna longsor bener-bener kajadian di dieu (eh.., betul saja. Sekarang longsor benar-benar terjadi di sini-Red)," kata Ny Ade Rusmini anaknya. Menurut pemantauan Kompas, lokasi rumah di Kampung Ampera dikelilingi bukit. Penduduk di Kampung Genteng menyebutkan, mereka terpaksa membuang sampah ke tanah kosong karena petugas tidak rutin mengambil sampah. Kepala Dinas Kebersihan Kabupaten Bandung Sudirman mengaku tidak bisa berkomentar perihal musibah itu karena sedang sakit. (GUN/UKI/LKT) Post Date : 04 Maret 2005 |