Dua Kolong Cadangan Air PDAM Tercemar TI

Sumber:Bangka Pos - 05 September 2006
Kategori:Air Minum
SUNGAILIAT Kurang lebih dua bulan terakhir musim kemarau melanda Bumi Sepintu Sedulang. Sejak itu pula masyarakat Bangka kekurangan air bersih. Jangankan untuk minum, untuk mandi dan mencuci pakaian pun sangat sulit. Sementara pihak PDAM justru mengaku kekurangan stok air bersih karena hanya mengandalkan kolong Pemali saja sebagai stok. Sementara dua cadangan lainnya masing-masing Kolong Merawang dan Kolong PLN tak bisa digunakan karena sudah tercemar limbah TI.

Hampir tiga hari ini air PAM ndak ngocor. Kadang-kadang mengalir, kadang-kadang sama sekali tidak ada yang keluar, salah sejumlah masyarakat pelanggan PDAM Tirta Bangka ketika ditemui Bangka Pos Group, Senin (4/9).

Ternyata kondisi ini diperburuk oleh keadaan stok air bersih PDAM Tirta Bangka yang sangat minim. Kondisi PDAM saat ini rawan sekali dibanding tahun sebelumnya. Terus terang kami tak dapat berbuat banyak. Karena yang menjadi kendala kami yaitu karena terbatasnya lokasi suku cadang sumber air baku yang ada, kata Direktur PDAM Tirta Bangka, Darmanto ketika ditemui Bangka Pos Group di ruang kerjanya, Senin (4/9).

Selama ini lanjut Darmanto, pihaknya mengandalkan satu lokasi suku cadang sumber air saja. Yaitu kolong Pemali. Beda halnya dengan yang dulu, kita masih bisa mengantisipasi keluhan pelanggan karena dulunya ada tiga lokasi sumber air baku yaitu kolong Pemali, kolong Merawang dan kolong PLN, jelas Darmanto.

Menurutnya, pihaknya terpaksa hanya mengandalkan kolong air di Pemali sebagai stok utama karena memang kondisinya masih memungkinkan untuk disedot. Hanya kolong Pemali yang masih memungkinkan. Kalau kolong Merawang dan kolong PLN telah tercemar limbah tambang inkonvensional (TI), sehingga airnya tak layak untuk didistribusikan ke pelanggan PDAM Tirta Bangka, elaknya.

Darmanto memprediksikan, antisipasi musim kemarau panjang, pihaknya minimal membutuhkan cadangan sumber air baku kurang lebih 20.000 meter kubik per bulan. Sementara selama ini kata Darmanto, pihaknya hanya mampu menyuplai air ke rumah-rumah pelanggan tiap harinya rata-rata 40 liter per detik. (g11)

Post Date : 05 September 2006