|
MUARAENIM(SINDO)–Perumahan warga di Kecamatan Gunung Megang dan Rambang Dangku terendam air.Ribuan hektare sawah pun terancam gagal panen lantaran kebanjiran. Musim penghujan saat ini membuat hampir seluruh wilayah di Kabupaten Muaraenim terendam banjir. Untuk memastikan adanya bantuan kepada para korban banjir, Bupati Muaraenim Kalamudin D beserta jajaran terkait meninjau sejumlah posko banjir di beberapa kecamatan. Berdasarkan pantauan SINDO, air masih menggenangi sejumlah pemukiman warga.Daerah terparah yaitu di Kecamatan Gunung Megang dan Rambang Dangku. Sebab, kedua kecamatan ini merupakan daerah aliran Sungai Lematang yang meluap. Hingga kemarin,ketinggian air masih mencapai 2–3 meter.Warga yang beraktivitas terpaksa menggunakan perahu di tengah perkampungan tersebut. Di salah satu posko Desa Belimbing, Kecamatan Talang Ubi,Kabupaten Muaraenim, Bupati Kalamudin D didampingi Kapolres Muaraenim AKBP Refdy Andri dan Dandim 0404 Muaraenim Letkol Inf Afsal Gusti Arly meninjau langsung kondisi para pengungsi yang rumahnya terendam. Kalamudin meminta para pengungsi untuk tetap berhati- hati selama di posko. “Permasalahan yang kerap timbul selama di pengungsian, yakni makanan, kesehatan, dan keamanan, tetap dijaga,“ katanya di hadapan ratusan pengungsi. Bupati meminta pihak kecamatan tanggap memberikan bantuan, khususnya makanan dan obat-obatan, kepada para korban banjir.Bantuan tersebut jangan sampai terhenti. “Sedangkan untuk keamanan, kami minta masyarakat untuk terus waspada, jangan sampai ada yang memanfaatkan kesempatan ini,“ ucap Kalamudin. Dia juga meminta warga untuk tetap menjaga kesehatannya. “Pada saat banjir, kesehatan memang masih bisa dijaga.Yang perlu kita waspadai yaitu ketika air sudah surut. Sebab, lingkungan yang kurang baik dan sanitasi yang buruk membuat bibit penyakit, seperti diare dan demam berdarah,mudah menyerang masyarakat,“ katanya. Kalamudin juga melakukan pengecekan posko di beberapa desa lainnya, seperti Desa Kuripan, Desa Tanjung, Desa Banuayu, Desa Gunung Megang Dalam.Ketinggian air di Desa Gunung Megang Dalam,Gunung Megang Luar,Desa Tanjung,Berugo Kecamatan Gunung Megang, ini mencapai sekitar 1–2,5 meter. Mayoritas warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Sedangkan, warga yang rumahnya menggunakan konstruksi panggung dan tidak terendam air masih tetap bertahan. Alat transportasi perahu juga masih menjadi andalan. Warga terpaksa mengungsikan kendaraannya,seperti sepeda motor dan mobil,ke daerah yang tinggi dengan dijaga beberapa pemuda desa pada malam hari. Beberapa desa lainnya di wilayah Kecamatan Rambang Dangku, Tanah Abang Benakat, dan Sungai Rotan, kondisi air cukup tinggi, sekitar 2–3 meter.Sedangkan banjir yang terjadi di Desa Tanjung Raman,Muara Gula Baru dan Muara Gula Lama, Ujanmas Lama, Ulak Bandung dan Guci, Kecamatan Ujanmas,dan Kecamatan Talang Ubi,saat ini sudah mulai berangsur surut dan sebagian sudah kering. Camat Gunung Megang Asarli menjelaskan, saat ini tim penanggulangan banjir masih melakukan pendataan terhadap jumlah desa yang terkena banjir. “Sekarang kami belum mendapatkan laporan rinci jumlah desa yang terkena banjir di beberapa kecamatan tersebut. Namun, jumlahrumahpendudukyang terendam banjir diperkirakan mencapai ribuan unit. Selain rumah penduduk, ada juga sekolah yang terendam banjir,tetapi kami belum tahu jumlahnya,”kata Asarli. Dia menyebutkan, pihaknya telah mendirikan posko di beberapa tempat. Selain di desa setempat, kantor kecamatan juga menjadi posko penyimpanan bahan-bahan makanan bagi para pengungsi. “Di setiap posko tersebut didirikan sebuah dapur umum.Kemudian, didirikan juga posko kesehatan untuk membantu mengobati warga yang terserang penyakit akibat banjir.Selain itu,pemkab telah mendistribusikan bantuan sembako terhadap warga yang terkena banjir.Pembagian sembako dikoordinasi instansi terkait,“ ucapnya. (andhiko tungga alam) Post Date : 26 Desember 2008 |