Dua Kecamatan Terendam Banjir

Sumber:Koran Sindo - 13 Juli 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

MAJENE(SI) – Hujan yang mengguyur Kabupaten Majene,Sulawesi Barat (Sulbar),dini hari kemarin, mengakibatkan dua kecamatan di daerah tersebut terendam banjir.

Dua kecamatan yang terendam, yaitu Kecamatan Banggae yang merupakan ibu kota Kabupaten Majene. Di tempat itu terdapat sejumlah tempat yang terendam banjir, di antaranya Lingkungan Pakkola dan Kompleks Pasar Sentral. Sementara Kecamatan Banggae Timur yang terendam banjir, yakni Lingkungan Lipu, Kelurahan Labuang, dan Kompleks SPBU Lembang Kelurahan Barane.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketinggian banjir di lokasi tersebut rata-rata mencapai 30 cm atau setinggi paha orang dewasa. Salah seorang warga,Ku’ding, 43, mengatakan,banjir terjadi setelah hujan deras turun sejak pukul 03.00 Wita kemarin malam. “Meski hujan hanya tiga jam, banjirnya sangat terasa. Air tidak bisa mengalir lancar karena salurannya macet,”katanya kemarin.

Kendati tidak ada korban jiwa, banjir kali ini menyebabkan berbagai aktivitas warga lumpuh,mulai pelayanan di kantor pemerintah hingga kegiatan masa orientasi siswa (MOS) di berbagai sekolah batal dilaksanakan pada hari pertama masuk sekolah. Dari pantauan, akibat banjir tersebut berbagai aktivitas warga praktis terhenti.

Misalnya di Kantor Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, aktivitas pelayanan tidak bisa dilaksanakan karena kantor yang terletak di samping Pasar Sentral Majene itu terendam hingga ketinggian 30 cm. Aktivitas warga lainnya yang terganggu adalah kegiatan jual beli di Pasar Sentral Majene.

Sejumlah penjual memilih tetap berjualan di trotoar di rumah warga samping pasar. Sementara rumah toko (ruko) yang berada di Jalan Kanjuha Majene, memilih tutup karena ketinggian air tidak memungkinkan berjualan. Bahkan, kegiatan penjualan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Lembang,Kecamatan Banggae Timur,hingga kemarin siang tidak beroperasi karena masih terendam banjir.

Sementara itu, banjir kali ini yang bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang menyebabkan sejumlah sekolah di Majene ikut terendam. Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar tidak bisa dilaksanakan. Di SMP Negeri 3 Majene, yang merupakan sekolah unggulan, kegiatan MOS bagi siswa baru belum bisa dilaksanakan karena selain halaman sekolah, sebagian besar ruang kelas juga ikut terendam banjir.

Pihak sekolah terpaksa memulangkan para siswa yang telanjur datang.“Hari ini kegiatan praktis lumpuh, termasuk untuk siswa baru karena sekolah terendam banjir,” kata Wakil Kepala SMP 3 Negeri Majene Syamsuddin. Kondisi paling memprihatinkan akibat banjir terlihat di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiah.

Ketinggian air di halaman TK tertua di Majene itu termasuk yang paling parah dibandingkan sekolah lain. Tidak ada aktivitas belajar-mengajar, yang ada hanya para guru yang berusaha menyelamatkan inventaris sekolah. Berdasarkan data yang dihimpun Seputar Indonesia pada 2010 ini, banjir sudah dua kali melanda Majene. (abdullah nicolha)



Post Date : 13 Juli 2010