Dua Desa Terendam Banjir

Sumber:Koran Sindo - 13 November 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BATANGKUIS (SINDO) Ratusan rumah di Desa Sugiharjo dan Mesjid,Kec Batangkuis, Deliserdang, terendam banjir hingga setinggi 1,5 meter,kemarin.

Banjir terjadi disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan pinggir Pantai Labu pada Minggu (11/11).Kondisi ini diperparah lagi naiknya air pasang dari laut yang tidak jauh dari desa tersebut.

Menurut sejumlah warga,air mulai naik dan mengenangi ratusan rumah warga Senin (12/11) sekitar pukul 04.00 WIB, saat warga sedang lelap-lelapnya tidur.Warga pun panik dini hari itu, terutama yang rumahnya berada di kawasan rendah. Mereka langsung menyelamatkan harta benda dan keluarga ke rumah kerabat atau tetangga yang luput dari banjir.

Camat Batang Kuis Dedi Maswardy mengatakan, banjir di Desa Sugiharjo merendam 719 rumah penduduk, 1 kilang padi, 1 puskesmas pembantu (pustu), kantor desa, serta 2 sekolah dasar negeri. Sementara ketinggian air mulai dari setengah hingga satu meter. Kondisi ini tidak separah yang terjadi di Desa Mesjid. Banjir menerjang kawasan perbatasan desa ini dengan Desa Sugiharjo.

Sebanyak 35 rumah penduduk terendam. Banjir di kedua desa ini memaksa pemerintah setempat mendirikan posko untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul. Posko yang didirikan setelah camat dan muspika turun ke lokasi ini menyediakan pula bantuan kesehatan dan sembako. Dedi Maswardy menambahkan, sejumlah kawasan di Desa Sugiharjo merupakan langganan banjir kiriman setiap tahunnya, terutama pada musim penghujan.

Sebab, desa ini berada di dataran rendah dan di hilir. Namun, menurut dia, banjir kali ini cukup parah dibanding kejadian banjir tahuntahun sebelumnya. Dia mengatakan,selain karena faktor alam, naiknya air ini pun diduga karena tertutupnya parit pembuangan yang ada di tiga titik di wilayah Kecamatan Pantai Labu.

Kuat dugaan hal itu dilakukan pihak pengelola perkebunan. Akibat tertutupnya saluran, maka air yang datang dari hulu tidak lancar hingga menimbulkan penduduk yang berada di kawasan Desa Sugiharjo kebanjiran. Untuk mengatasi kebanjiran yang setiap tahunnya dialami warga Desa Sugiharjo maupun Desa Mesjid, pihak Camat bersama unsur Muspika Batangkuis telah melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan pemilik perkebunan agar segera membuka tiga unit pintu pembuangan air itu.

Namun, sampai saat ini tidak direspons pemilik dengan alasan jika dibuka dikhawatirkan air laut bakal menggenangi areal perkebunan sawit milik mereka. Selain ditutupnya tiga unit pintu pembuangan air, banjir juga diakibatkan oleh semakin mengecilnya parit pembuangan air yang dibangun di sepanjang jalan antara Kec Batangkuis dan Kec Pantai Labu.

Melalui camat, warga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Pemkab Deliserdang segera memperbesar parit pembuangan air serta menambah pintu pembuangan air ke wilayah pantai.

Salah seorang warga, Amat, 29, mengaku banjir memang setiap tahun merendam desanya, tetapi paling tinggi hanya semata kaki orang dewasa. Namun, kali ini lebih tinggi hingga sepinggang orang dewasa.Ini banjir terparah yang pernah melanda desa kami. Kami minta agar bupati segera mengantisipasi semakin meningkatnya ketinggian air setiap tahun,katanya. (erdian wirajaya)



Post Date : 13 November 2007