Serang, Kompas - Sekitar 100 rumah di Desa Sumberjaya dan Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, kebanjiran. Banjir berasal dari curah hujan tinggi dan air pasang di perairan Selat Sunda sisi selatan. Genangan setinggi 50 sentimeter mulai terjadi Selasa (27/7) dini hari dan surut menjelang tengah hari.
Kepala Kepolisian Sektor Sumur Ajun Komisaris M Yusuf mengatakan, walau tidak ada korban, banjir mengganggu kelancaran aktivitas warga. ”Hujan turun sejak semalam dan air di laut pasang,” kata Yusuf.
Air hujan membuat sungai- sungai kecil di Kecamatan Sumur meluap. Hujan terjadi di wilayah Serang sejak Senin malam hingga Selasa. Hujan deras berlangsung hampir satu jam, mereda menjadi rintik-rintik selama berjam-jam, lalu deras lagi.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Serang Eko Widyantoro mengatakan, hujan pada Selasa di beberapa wilayah Banten karena faktor regional dan global, bukan sebatas faktor lokal.
Gangguan berupa daerah bertekanan rendah di perairan sebelah barat Lampung menyebabkan angin yang bertiup dari arah tenggara berbelok ke timur laut. Berbeda dengan angin dari arah barat, angin dari tenggara bersifat kering.
”Angin itu melintasi perairan bersuhu muka air menghangat karena anomali cuaca belakangan ini sehingga terbawa pula uap air yang dapat membentuk awan berpotensi hujan ke wilayah Lampung, Banten, dan sekitar Jabodetabek,” kata Eko.
Gangguan berupa daerah bertekanan rendah di perairan sebelah barat Lampung berlangsung sejak Senin dan diperkirakan turut memengaruhi terjadinya hujan di beberapa wilayah Banten, Selasa.
Ketinggian gelombang di perairan Selat Sunda sebelah selatan diprediksi mencapai tiga meter, sedangkan di Selat Sunda sisi utara 1,8 meter. Ketinggian di perairan Samudra Hindia sebelah selatan Banten diperkirakan lebih tinggi lagi, yakni bisa mencapai 4 meter.
Untuk itu, nelayan diimbau untuk waspada karena ketinggian gelombang ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. (CAS)
Post Date : 28 Juli 2010
|