Dua Desa di Bekasi Rawan Pangan, Dua Kecamatan Krisis Air

Sumber:Kompas - 19 Oktober 2006
Kategori:Air Minum
Bekasi, Kompas - Akibat musim kemarau berkepanjangan, sedikitnya dua kecamatan di Kabupaten Bekasi, yakni Kecamatan Bojongmangu dan Kecamatan Cibarusah, mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Warga dua desa di Kecamatan Bojongmangu bahkan juga menghadapi ancaman rawan pangan.

Dari pantauan Kompas, Rabu (18/10), kemarau mengakibatkan beberapa sungai di Desa Karang Indah dan Desa Medal Kresna, Kecamatan Bojongmangu, mengering. Sebuah situ di Kampung Bedeng, Desa Karang Mulya, terlihat menyusut drastis sampai hampir kering.

Kondisi serupa juga terlihat di Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, yang berbatasan dengan Kecamatan Bojongmangu. Kekeringan itu diakui warga sudah berlangsung lebih dari lima bulan atau lebih panjang sekitar satu bulan daripada tahun lalu. Warga terpaksa berjalan lebih dari 2 kilometer untuk mengambil air di beberapa sungai terdekat yang masih memiliki air.

Warga di Kampung Tegalluhur, Desa Karang Indah, misalnya, harus menempuh jarak tiga kilometer untuk mengambil air di Sungai Cibeet atau Sungai Cihoe. Nasim, warga Kampung Korod, Desa Ridogalih, Cibarusah, juga mengaku harus berjalan sekitar dua kilometer untuk mengambil air di Sungai Cihoe.

Kekeringan juga mengakibatkan lahan pertanian dan perkebunan milik warga tidak lagi dapat ditanami. Tanah sawah sudah merekah akibat terlampau kering.

Rismanto, warga Kampung Tegalluhur, mengungkapkan, selama kemarau ini, warga hanya mengandalkan jatah beras untuk keluarga miskin (raskin) yang mereka peroleh karena sawah dan kebun tak lagi menghasilkan.

Pasokan air

Kecamatan Bojongmangu dan Cibarusah berlokasi tak jauh dari pusat pemerintah Kabupaten Bekasi. Namun, seperti diakui Rusmanto dan Omad, ketua RT setempat, warga di Kampung Tegalluhur belum pernah mendapat kiriman air bersih dari Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Padahal, air bersih sangat dibutuhkan warga untuk keperluan sehari-hari, terutama untuk minum dan memasak. "Ancaman kelaparan bisa saja terjadi kalau kekeringan terus berlangsung," ujar Omad.

Rabu kemarin, misalnya, ratusan warga di Kampung Tegalluhur berbondong-bondong mengantre jatah air bersih dan bantuan bahan kebutuhan pokok dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Bekasi dan Ikatan Otomotif Cikarang. Sedikitnya 15.000 liter air disalurkan ke tiga dusun di Desa Karang Indah.

Solihin Sari, Ketua BAZ Kabupaten Bekasi, menyayangkan minimnya perhatian dan upaya penanggulangan dari pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi. Kekeringan ini, menurut Solihin yang juga mantan Wakil Bupati Bekasi, seharusnya sudah diantisipasi instansi terkait. (cok)



Post Date : 19 Oktober 2006