|
CIANJUR -- Operasionalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Bungur tak kunjung direalisasikan. Proyek yang dimulai sejak 2001 itu, hingga kini belum berfungsi sebagaimana mestinya. ''Pemkab harus secepatnya mengoperasionalkan TPA Pasir Bungur tersebut. Jika tidak secepatnya direalisasikan, proyek tersebut akan sia-sia dan mubazir. Yang dirugikan tetap warga Cianjur,'' ujar anggota Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur, Iman Sulaeman, kepada Republika, Rabu (20/4). Menurut Iman, proyek pembuatan TPA itu merupakan proyek yang besar. Pasalnya, proyek tersebut menelan biaya hingga sekitar Rp 4 miliar. Nilainya, lanjut dia, hampir sama dengan nilai proyek irigasi babancong. ''Kita tidak mengharapkan proyek besar ini senasib dengan proyek irigasi babancong. Proyek besar tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat,'' katanya menandaskan. Dikatakan Iman, kondisi TPA Pasir Sembung yang saat ini digunakan Pemkab Cianjur sudah tidak layak pakai lagi. ''Jika TPA Pasir Sembung sudah tidak layak lagi, maka gunakan saja TPA Pasir bungur yang lama masa proyeknya itu,'' cetusnya. Namun demikian, Iman juga mendesak Pemkab Cianjur untuk menyelesaikan persoalan dengan warga sekitar Pasir Bungur. Ia tak berharap ada penolakan dari masyarakat sekitar TPA. Karena itu, sambung dia, pemkab harus mampu menyelesaikan permasalahan dengan warga agar bisa mengoperasionalkan TPA tersebut. Iman mendengar bahwa Pemkab Cianjur akan mengujicobakan pembuangan sampah ke TPA Pasir Bungur pada Mei 2005. Ia berharap, proses tersebut berjalan dengan baik. Lebih lanjut Iman menduga, ada kesalahan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Terbukti, kata dia, hingga kini masih terjadi longsoran-longsoran di TPA tersebut. ''Berdasarkan laporan yang kami terima sudah ada sekitar 13 kali longsoran di TPA tersebut,'' katanya menambahkan. Post Date : 21 April 2005 |