Dropping Air Bersih Mandek Dua Hari

Sumber:Jawa Pos - 02 Oktober 2009
Kategori:Air Minum

GROBOGAN - Meski sebelumnya Pemkab Grobogan menjanjikan bantuan dropping air bersih ke desa kekeringan berlangsung terus hingga hujan turun, faktanya dua hari ini bantuan pemberian air bersih mandek. Kontan, kondisi ini dikeluhkan banyak warga yang tinggal di desa yang dilanda kekeringan.

Wilayah yang hingga kini masih kesulitan air berada di wilayah timur Kabupaten Grobogan, mulai Kecamatan Pulokulon, Kradenan, Gabus dan Ngaringan. Mulyadi, warga Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan menyebutkan, sejak dropping berhenti dua hari lalu, warga yang tinggal di desanya kesulitan air bersih. "Saya sudah menanyakan hal ini ke Pemkab, termasuk mengirimkan keluhan melalui sms centre milik Pemkab, tapi belum juga ada jawaban," keluhnya, Kamis (1/10).

Padahal, hingga kini warga belum juga bisa memperoleh air dari sumur maupun belik yang dibuat di sungai yang telah mengering. Ditambah, untuk membeli air bersih dari truk tangki air, jelas membutuhkan biaya yang tak sedikit. "Harga air satu truk tanki mencapai Rp 130 ribu. Jelas ini berat bagi kami," ucapnya.

Imbasnya, warga banyak yang tak mandi beberapa hari, karena sulitnya air. Untuk minum pun, lanjut dia, warga harus mau berhemat. Mengingat warga yang terkena musibah kekeringan masih membutuhkan bantuan air bersih, pihaknya berharap Pemkab segera meneruskan proses pemberian bantuan air bersih. "Sebelum hujan benar-benar turun dan sumber air mulai terisi, kami berharap sekali bantuan air bersih terus dilanjutkan," harapnya.

Sementara itu, Kabag Kesejahteraan Rakyat Pemkab Grobogan Nur Syahid melalui Kasubag Kesejahteraan Sosial FX Gintono Bedjo membenarkan dropping air ini terhenti. "Namun ini tak bakal lama. Besok (hari ini, Red) dropping air bersih akan dilakukan lagi," janjinya.

Mandeknya bantuan dropping air ini, lanjut dia, dikarenakan biaya operasional bantuan Bulan Oktober, masih tertahan di Dinas Pendapatan, Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) setempat. Ia menambahkan, bantuan operasional yang mencapai Rp 150 ribu per satu truk tangki ini, dipastikan bakal segera dicairkan. "Jadwal bantuan untuk bulan Oktober ini telah kami susun, tinggal menunggu pencairan dana. Seperti komitmen kami, bantuan akan terus diberikan hingga hujan benar-benar turun," ujarnya. (ans)



Post Date : 02 Oktober 2009