|
TEGAL - Mengantisipasi sejumlah daerah yang rawan kekurangan air bersih saat musim kemarau, Pemkot Tegal siap melakukan droping air bergilir. Namun, distribusi bantuan tersebut akan dibatasi 60 liter per kepala keluarga (KK). Kepala Kantor Kesbanglimas Pemkot Tegal Sugeng Suwaryo SSos melalui Kasi Pemberdayaan Linmas dan Penanggulangan Bencana, Marsono mengatakan, pembatasan bantuan air dilaksanakan agar pembagian dapat merata di seluruh daerah. Setiap musim kemarau, sebanyak 8.918 KK rawan kekurangan air bersih. Mereka tersebar di 9 kelurahan, yakni Kelurahan Pangung, Mintaragen (Kecamatan Tegal Timur), Muarareja, Tegalsari Pesurungan Kidul, Kemandungan (Kecamatan Tegal Barat), Bandung (Kecamatan Tegal Selatan), Kalinyamat Kulon dan Pesurungan Lor (Kecamatan Margadana). "Untuk mengatasi masalah ini, kami telah mengusulkan bantuan sebanyak 130 tangki kepada Barkolin III Purwokerto. Karena jumlahnya terbatas, setiap KK rencananya hanya mendapat jatah 3 derigen (60 liter) air bersih," ujarnya, kemarin. Wilayah Pantai Dia menjelaskan, daerah yang dinyatakan rawan air bersih tersebut mayoritas di wilayah pantai. Dari sembilan kelurahan itu, Kelurahan Mintaragen, Panggung dan Tegalsari merupakan daerah terparah. Di wilayah tersebut terdapat 5.326 KK yang kekurangan air bersih. Karena itu, ketiga wilayah tersebut yang paling banyak mendapat droping. "Di Kelurahan Mintaragen dan Panggung kami alokasikan 24 tangki. Sedangkan Kelurahan Tegalsari 30 tangki. Droping ini akan kami mulai pada bulan Oktober," paparnya. Menurut Marsono, warga selama ini mencukupi kebutuhan air dari sumur. Namun, saat kemarau volume sumur susut dan kualitasnya turun karena kemasukan air laut. Air sumur menjadi payau dan tidak bisa dikonsumsi. (H38-52) Post Date : 17 Juli 2007 |