|
Singkawang,- Penyakit endemik Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali merambah anak-anak balita di kawasan rentan Perumnas Roban Singkawang. Berdasarakan keterangan warga setempat, sudah ada tiga kasus DBD di Perumnas Roban dan sekarang masih dirawat inap di rumah sakit di Singkawang. Menurut keterangan warga setempat, kasus seperti ini seringkali terjadi. Tidak saja muncul pada musim-musim tertentu dan mewabah sampai seantero Singkawang, tapi datang setiap musim. "Secara klinis kami tidak tahu persis penyebab utama mengapa kasus ini selalu muncul di kawasan Perumnas Roban. Namun kami menduga, kondisi ini cenderung disebabkan karena kondisi drainase yang tidak sempurna hingga akhirnya menyebabkab air tergenang di mana-mana,"kata Sulaiman Maidin salah seorang warga Perumnas Roban yang kerap memperhatikan situasi dan kondisi di wilayah Perumnas Roban. Dugaan lain, karena masyarakat setempat yang kurang memperhatikan lingkungan dan lemahnya penerapan pola 3 M (menguras bak mandi, menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan penguburan kaleng-kaleng bekas). Pola hidup masyarakat setempat berjalan apa adanya, tanpa memperhatikan hal-hal di atas. Nah, dari semua dugaan tersebut ia berharap kepada pemerintah setempat khususnya dinas terkait untuk mulai memperhatikan kondisi Perumnas Roban yang selama ini kerap terjadi di kawasan tersebut. Meskipun begitu ada kasus, Puskesmas terdekat langsung merespon dengan melakukan fogging. "Kami memandang fogging itu tidak efektif untuk pemberantasan sarang nyamuk dan sifatnya pun sementara. Yang perlu adalah pencegahan jangka panjang,"kata dia. Seperti apa pencegahan jangka panjang itu sendiri menurut Sulaiman sebaiknya dengan cara memperhatikan dugaan-dugaan yang telah ia sebutkan di atas. Seperti kondisi drainase, pemerintah sudah saatnya membenahi drainase yang ada di wilayah Perumnas Roban itu. Sehingga dapat menampung air dengan baik tanpa harus menciptakan genangan-genangan air. Kedua, sikap masyarakat yang kurang perhatian terhadap lingkungan dan menerapkan pola 3 M. Sikap ini bisa dirubah dengan sikap proaktif dari lurah dan RT RW setempat, baik dalam mengajak masyarakat untuk kerja bhakti maupun dengan sosialisasi tentang penanggulangan penyakit DBD itu sendiri. "Kami mohonlah perhatiannnya dari pemerintah dan aparat lurah untuk segera mengambil kebijakan mengenai penanganan ini sebelum berjatuhan korban,"kata dia. Salah satu RW di lingkungan Perumnas Roban Singkawang Tengah, Ibrahim Kasyim mengatakan, pihaknya selama ini sudah berupaya semaksimal mungkin mengajak masyarakat untuk melaksanakan kerja bhakti dalam rangka menciptakan kebersihan lingkungan dan penanggulangan DBD. "Demikian juga dengan imbauan 3 M sudah kerap kita lakukan, namun masyarakatnya sendiri yang tidak memperhatikan itu. Jadi ujungnya kita bingung mau gimana lagi,"ucapnya. (vie) Post Date : 07 Juli 2005 |