PALEMBANG(SINDO) – Kebersihan di kawasan Seberang Ilir,terutama di kawasan 26 Ilir dan Pasar Sekanak,buruk.Banyak sampah menyumbat saluran air (drainase) kedua kawasan tersebut.
Hal ini terungkap saat Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra melakukan inspeksi mendadak ke kedua kawasan ini kemarin. “Saya mendapat laporan di daerah ini masih banyak warga yang buang sampah ke saluran air.Ternyata memang masih banyak, apalagi sekarang ini sedang surut terlihat sekali sampah itu menumpuk di anak sungai,”kata Eddy saat meninjau kawasan 26 Ilir. Melihat kondisi ini,Wali Kota berang dan memerintahkan dinas terkait membersihkan saluran tersebut. Dia juga meminta warga menjaga kebersihan kawasannya. “Dinas PU BM (Pekerjaan Umum Bina Marga) harus membersihkan drainase yang tersumbat sampah.Tak hanya di kawasan ini saja, tapi juga di tempat lain.
Sebab, masyarakat sudah kurang kesadarannya,”katanya. Eddy mengatakan, setiap tahun Pemkot Palembang menganggarkan dana untuk perbaikan dan pembersihan drainase dan anak sungai.Untuk tahun ini,dana yang disediakan berjumlah Rp50 miliar. “Dana itu untuk pembersihan, optimalisasi, dan perbaikan jalan, trotoar,drainase,dananaksungai.Diharapkan dengan dana tersebut kerja PU BM bisa maksimal,”ujarnya. Selain meninjau drainase dan anak sungai,Wali Kota juga meninjau penataan kota untuk kawasan Jalan Merdeka, tepatnya di simpang Soak Bato.Kawasan ini akan dibersihkan dari pedagang kaki lima (PKL) dan rencananya dibangun taman bermain anak-anak. Begitu juga Pasar Sekanak yang dianggap masih semrawut oleh PKL yang berjualan sampai memakan badan jalan.
”Parkir dan kawasan Pasar Sekanak itu masih semrawut. Sudah saya imbau agar kepala pasarnya menertibkan itu bersama Pol PP, buatkan lapak khusus untuk PKL yang berjualan di badan jalan itu,” tandasnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas PUBM Kota Palembang Kira Tarigan mengatakan akan terus melakukan perbaikan dan pembersihan drainase dan anak sungai. ”Sudah saya anggarkan untuk pembersihan anak sungai,drainase dan perbaikan itu Rp250 juta per bulan, secara rutin pembersihan sampah di anak sungai terus dilakukan 140 pekerja kita,”tambahnya. Menurut Kira, saat ini yang menjadi kendalanya adalah masih kurang sadarnya masyarakat tentang kebersihan, masih banyak warga yang membuang sampah di anak sungai.
”Ke depan masyarakat harus lebih sadar lagi agar tidak membuang sampah di drainase dan anak sungai, karena personel kita terbatas, sementara anak sungai dan drainase yang harus dibersihkan sangat banyak,”ujarnya. Di bagian lain,Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Palembang Herman HS menyatakan akan terus memantau pergerakan PKL di Pasar 16 Ilir. Dia mengakui, sebelumnya pihaknya kecolongan sehingga PKL kembali menjamur di depan Pasar 16 Ilir. ”Kita masih konsentrasi di pasar-pasar lain.Ternyata PKL malah ke (Pasar) 16 Ilir,”ujar Herman seusai menertibkan PKL 16 Ilir siang kemarin.
Untuk mencegah para PKL kembali masuk ke kawasan ini, pihaknya juga memerintahkan agar lokasi ini difungsikan kembali menjadi tempat parkir. ”Karena sebenarnya depan gedung ini memang lokasi parkir, bukan tempat jualan, jadi kendaraan yang parkir di badan jalan, kita pindahkan ke lokasi yang semestinya, sehingga tidak mengganggu jalan, dengan demikian PKL tidak bisa lagi berjualan di lokasi parkir itu,”imbuhnya. Selain itu, setiap hari akan ditempatkan 50 personel Satpol PP dan polisi di kawasan ini. Herman mengatakan, sesuai kebijakan Wali Kota Palembang,beberapa lokasi di kawasan 16 Ilir yang PKL diperbolehkan untuk menggelar dagangannya hanya sejak pukul 15.00 WIB.
”Lokasinya sudah ditentukan, yakni di Jalan Beringin Janggut II, Lorong Basah dan Lorong Purba, hanya boleh menggelar dagangannya dari pukul 15.00 WIB sampai sore, tetapi di depan Pasar 16 Ilir tidak boleh,”katanya. (cr-2)
Post Date : 14 Januari 2011
|