|
WARGA Kompleks A Yani berharap drainase di lingkungan dia tinggal segera diperbaiki. Sebab, jika kondisinya tetap mampet, maka diperkirakan perbaikan jalan menjadi sia-sia. Setiap kali hujan, air akan menggenangi jalan. Akibatnya, aspal jalan terkikis dan akhirnya rusak. "Rasanya, jalan tembus ini baru dua tahun diresmikan (era Gubernur Sjachriel Darham). Tapi nyatanya kembali rusak. Saya kira ini karena sistem drainase di jalan kita sini kurang diperhatikan," kata seorang tukang ojek, Umar. Bahkan, menurut seorang karyawan LBPP LIA Gatot Subroto, akibat mampetnya drainase di depan LBPP itu, dua ruangan di belakang kantor tempat ia kerja tidak bisa lagi digunakan, akibat digenangi air. Begitu pula dengan drainase mulai simpang empat Kompleks A Yani hingga jembatan Banua Anyar. Sejak jalan dilebarkan, drainasenya semakin menyempit, lebarnya hanya 35 sentimeter. Dari pantauan Bpost, pipa yang menghubungkan drainase ke Sungai Banua Anyar atau tepatnya berada di bawah posko BPK Kembang Barenteng, tidak mengeluarkan air. Oleh karena itu, beberapa warga setempat berharap pemerintah memperhatikan kondisi drainase.mdn Post Date : 22 Mei 2006 |