MAKASSAR (SINDO) – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengakui sistem drainase kota tidak memiliki saluran pembuangan. Akibatnya, setiap musim hujan tiba, genangan air dipastikan terjadi di sejumlah lokasi.
Parahnya lagi, sebagian besar drainase dalam kondisi rusak berat. Bahkan,dibandingkan kota besar lainnya di Indonesia, ibu kota Sulsel ini masuk kategori buruk. “Kondisi kota memang sangat parah karena tidak ada pembuangan. Ini yang mengakibatkan sering terjadi genangan,” ujar Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin kepada SINDO di Balai Kota kemarin. Selain itu, Pemkot selalu terkendala soal anggaran perbaikan. Alasannya, dana yang dialokasikan setiap tahun selalu terbatas. Dia berharap ada bantuan dari Pemerintah Pusat.
Bila tidak, banjir yang kerap melanda Makassar akan sulit teratasi ke depan. “Sedimentasi drainase itu perlu diangkat,apalagi jumlah pembangunan tidak sebanding dengan perbaikan ini.” ”Dana kami terbatas sehingga dilakukan bertahap,” ungkap Ilham, yang juga Ketua Harian Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel. Sejak dua pekan lalu,beberapa kompleks permukiman di Kota Makassar mengalami banjir.
Meski hanya diguyur hujan beberapa jam, genangan air terjadi,baik di kawasan permukiman maupun di ruasruas jalan protokol,termasuk di depan Kantor Gubernur Sulsel,Jalan Urip Sumoharjo. Asisten II Bidang Pembangunan Kota Makassar Burhanuddin meminta developer atau pengembang perumahan membangun waduk penampungan air.Waduk tersebut diharapkan berfungsi mengendalikan banjir dan menampung limpasan air.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota, Nelson Kammisi saat dimintai tanggapannya, menyatakan, drainase dan kanal- kanal sudah seharusnya ditata ulang, khususnya menghubungkan dengan induk pembuangan. Alasannya, tidak sedikit drainase di Makassar tidak memiliki saluran pembuangan,terutama di kawasan perumahan, sehingga setiap hujan genangan air atau banjir sulit dihindari.
“Saya harap Pemkot segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk penataan sistem drainase. Bila tidak ada langkah penanganan sedini mungkin, kondisinya akan bertambah buruk,” kata politikus Partai Damai Sejahtera (PDS) ini. Nelson juga menyayangkan banyaknya perbaikan jalanan yang tidak diikuti dengan penataan drainase, yang membuat kondisi jalan tidak bertahan lama,sebab bila terjadi genangan air, dianggap bisa merusak. “Yang terjadi sekarang, pemerintah hanya sibuk memperbaiki jalanan rusak karena itu tadi disebabkan genangan air akibat tidak adanya penataan drainase,”tutur dia. (arif saleh)
Post Date : 25 Januari 2011
|