|
Jakarta, Kompas - Sebagian besar saluran air atau drainase di enam kelurahan di Koja, salah satu kecamatan kumuh di Jakarta Utara, tidak berfungsi akibat tersumbat sampah. Air tidak bisa mengalir ke tempat lain sehingga Koja terancam terendam lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan pantauan Senin (29/1) tidak terlihat adanya pekerjaan pembersihan, baik oleh warga maupun oleh aparat pemerintah. Hanya saluran air di Jalan Yos Sudarso dan Jalan RE Martadinata yang dibersihkan para pekerja dengan menggunakan ratusan karung penampung sampah. Sementara di permukiman kumuh, seperti di Rawa Badak, Lagoa, Tugu Utara, Tugu Selatan, dan Koja Utara di Kecamatan Koja, tidak terlihat pembersihan saluran air dari sampah. Bahkan, material pembangunan rumah beberapa tempat di Tugu Utara dan Lagoa menutupi saluran. Kegiatan perdagangan di Pasar Lontar, yang hanya beberapa meter dari Kantor Camat Koja, tampak kumuh. Sampah berserakan di mana-mana hingga menyumbat saluran air di sekitarnya. Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Irvan Amtha mengatakan, pihaknya tidak bertanggung jawab membersihkan saluran di permukiman kumuh. Siapkan 5.000 karung Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menyerukan agar seluruh warga waspada menghadapi datangnya banjir. Sejak akhir 2006, pemkot pun telah membersihkan lebih dari 100 saluran air. "Ada pula 5.000 karung pasir yang disiagakan di delapan kecamatan dan di kantor Suku Dinas Tata Air. Selain itu, setiap puskesmas telah disiagakan 24 jam. Demikian juga petugas piket banjir di setiap kelurahan," kata Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat Budiyadi. Sementara itu, ketinggian air di Pintu Air Manggarai pada Senin kemarin masih normal, yaitu 690 sentimeter atau jauh dari batas siaga IV, 750 sentimeter. Di Pintu Air Depok, ketinggian air mencapai 105 sentimeter, kurang dari batas ketinggian normal yang mencapai 200 sentimeter. Mengkhawatirkan Senin kemarin, tanggul yang memisahkan Kali Sekretaris dengan Kali Gendong di Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, masih diperbaiki. Tanggul itu Jumat (26/1) lalu jebol sehingga menyebabkan banjir di kawasan sekitarnya. Di sekitar jembatan itu masih terdapat beberapa bagian tanggul yang retak. (cal/nel/win) Post Date : 30 Januari 2007 |