|
TANGSEL, KOMPAS - Hujan mulai turun di kawasan Tangerang Selatan dan sekitarnya. Namun, antisipasi banjir mendekati musim hujan belum terlihat dengan masih berantakannya drainase di kota ini. Pada Selasa sore, hujan deras di Tangsel yang disertai angin kencang bahkan sampai merobohkan sejumlah papan reklame di Jalan Raya Serpong. Tidak ada korban dalam kejadian ini. Menurut Affendi, petugas di Climatology Early Warning System Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Ciputat, saat ini sedang masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. ”Musim hujan diperkirakan mulai 1-10 November,” katanya, Rabu (3/10). Namun, dari pemantauan, hampir semua drainase di tepi- tepi jalan di Tangsel, mulai dari got hingga kali terlihat tak terurus. Selokan atau got dan saluran air limpasan dari situ terlihat tertimbun sampah, tanah, dan ditumbuhi rumput serta semak belukar. Salah satu selokan yang memprihatinkan bahkan tepat berada di depan Kantor Wali Kota dan DPRD Tangsel di kawasan Setu. Kondisi serupa terdapat hampir di semua got dan saluran air di Tangsel. Hal itu, misalnya, terjadi di Jalan Sumatera yang menghubungkan BSD dengan Jombang; Jalan Aria Putra, Serua, Ciputat; Jalan WR Supratman, Ciputat; dan Jalan Merpati Raya. Dikeluhkan warga Warga Bukit Nusa Indah, Kelurahan Serua, Ciputat, juga mengeluhkan normalisasi kali, yang membelah kompleks mereka, tidak disertai dengan pengerukan. Normalisasi itu, menurut warga, hanya memoles bibir saluran air selebar sekitar 2,5 meter dengan pembuatan trotoar. Endapan lumpur terlihat di dasar saluran. Sampah-sampah plastik, bahkan sofa, juga terlihat dibuang di saluran itu. ”Tidak ada pengerukan. Sebenarnya, daripada dibuat trotoar, lebih baik duitnya dipakai untuk pengerukan atau pembuatan tanggul,” kata Ani, warga RT 006 RW 015, Bukit Nusa Indah. Menurut Mawi, warga Cilalung, saluran air di Bukit Nusa Indah merupakan saluran limpasan dari Situ Tujuh Muara, Pamulang, dan menyambung ke Situ Perigi, Pondok Aren. Banjir di Bukit Nusa Indah, menurut Ani, terjadi hampir setiap kali hujan. ”Sudah tidak terhitung banjirnya sejak saya mulai tinggal di sini tujuh tahun lalu,” ujarnya. Sudah ada persiapan Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Tangsel Retno Prawati mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan menghadapi musim hujan. Persiapan itu di antaranya pengerukan dan normalisasi beberapa ruas kali yang sedimentasinya tinggi, penyiapan rumah pompa, tandon, dan penyiapan pompa portable/mobile. ”Penurapan/peninggian turap, perbaikan drainase, penyiapan bahan banjiran (beronjong, karung, dolken, pasir, batu). Penyiapan dukungan perahu karet dan koordinasi dengan instansi terkait dan BPBD,” kata Retno. Tommy Patria, Ketua Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, mengatakan, pihaknya juga telah memetakan sejumlah daerah yang rawan banjir di Tangsel. Daerah yang rawan di antaranya di Pamulang, Bintaro, Serpong, dan Pondok Aren. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah menyiapkan 750 relawan. (RAY) Post Date : 04 Oktober 2012 |