|
SEMARANG - Genangan rob yang terjadi di Pasar Johar dan sekitarnya, antara lain disebabkan oleh adanya kesalahan pada sistem drainase. Maka, walaupun pintu air dan pompa sudah dipasang, kawasan itu tetap akan tergenang rob. Ahli hidrologi dari Lembaga Masyarakat Peduli Banjir (LMPBL), Dr Nelwan Dipl HE, Kamis (2/6) mengatakan, air yang menggenang di Pasar Johar dan sekitarnya masuk melalui saluran-saluran kecil, antara lain dari pipa peralon. Saluran itu, semula berfungsi untuk membuang air dari kawasan tersebut langsung ke Kali Semarang. Namun, masalah muncul ketika laut pasang dan permukaan air Kali Semarang ikut naik, sehingga mulut pipa-pipa itu pun terendam. Sesuai dengan hukum bejana berhubungan, maka air akan masuk melalui peralon-peralon itu, dan kemudian keluar di tempat lain yang lebih rendah. Maka tak mengherankan, jika kemudian Pasar Johar kemasukan rob, dan pedagang pun menjadi korban. ''Kalau begitu kenyataannya, maka terdapat kesalahan pada sistem drainase di Pasar Johar dan sekitarnya,'' kata dia. Menurutnya, pengurukan seperti yang diusulkan pedagang merupakan tindakan tidak tepat. Pengurugan tidak akan menyelesaikan masalah, sebab yang mestinya diatasi adalah mencegah masuknya air laut. Maka, menurutnya, sebaiknya saluran itu ditutup saja. Upaya yang bisa dilakukan adalah memotong saluran-saluran itu, dan kemudian mengalirkannya ke saluran kolektor (collector drain). Setelah mempertimbangkan luas wilayah yang bakal dilayani infrastruktur tersebut, dia memperkirakan diameter collector drain itu sekitar satu meter. Air dari collector drain itu, bisa dibuang ke Kali Semarang dengan dua cara, yakni langsung dan menggunakan pintu air. Pembuangan langsung bisa dilakukan pada saat tidak terjadi rob. Sebaliknya, pada saat air laut pasang, mulut saluran ditutup dan air di dalamnya dibuang menggunakan pompa.(G6-36a) Post Date : 03 Juni 2005 |