Drainase Dangkal Sebabkan Banjir

Sumber:Koran Sindo - 05 Juli 2008
Kategori:Drainase

PALEMBANG(SINDO) –– Pedagang kaki lima (PKL) dan sarana utilitas menjadi penyumbang utama pendangkalan saluran drainase box curvert. Sebab, sampah yang dibuang ke drainase akhirnya menumpuk di box culvert.

Kepala Subdinas (Kasubdin) Pengembangan Sumber Daya Air(PSDA) pada Dinas Pekerjaan Umum( PU) Pengairan Kota Palembang Yahya Ilyas meminta para PKL dapat menjaga kebersihan lingkungan. ”Jika sampah menumpuk di box culvert,banjir akan terjadi. Bahkan,air bisa naik ke badan jalan,”ujarnya kemarin.

Dia mengatakan, bila setiap saat PKL menyumbang sampah, pendangkalan drainase di setiap box culvert pasti terjadi. Penyebab lain yaitu sarana utilitas, seperti kabel Telkom,PLN,dan PDAM,karena ketika air mengalir membawa sampah, akan tersangkut di kabel tersebut.Akibatnya, air naik ke badan jalan. Yahya mengimbau pihak terkait segera memperbaiki dan menata sarana utilitas yang ada sehingga tidak merugikan masyarakat banyak.

”Memang sekarang musim kemarau, tetapi jika musim penghujan, pasti terjadi banjir,”ungkapnya. Lebih lanjut Yahya menambahkan, instansi terkait hendaknya mengintensifkanpembersihan di setiap drainase,jangan hanya mengandalkan petugas PU PSDA.Jika paradigmanya seperti itu,kebersihan yang diharapkan tidak akan terwujud dan bahaya banjir tetap mengancam.

Pantauan SINDO di lapangan kemarin,sebanyak 10 petugas PU PSDA membersihkan empat lokasi box culvert sepanjang Jalan Kolonel Haji Burlian. Ketua koordinator tim pembersihan drainase Santoso membenarkan, ada tiga tim yang bertugas membersihkan saluran drainase, dan satu tim membersihkan tanaman eceng gondok di Kolam Retensi Talang Aman, Kecamatan Kemuning.

Satu tim, ujar dia, terdiri atas 10 petugas yang disebar di empat lokasi,yakni di Jalan Kolonel Haji Burlian samping Taman Hutan Wisata Alam (TWA) Punti Kayu, drainase box culvertdi Km 9 depan Pool Lorena, lalu membersihkan eceng gondok di kolam retensi, dan membersihkan saluran drainase di antara Kecamatan Seberang Ulu (SU) I dan SU II Palembang. ”Kami berharap masyarakat tidak lagi membuang sampak di pinggir jalan,” pintanya. Sebab, jika memasuki musim hujan, air menjadi tersumbat dan mengakibatkan banjir di jalan raya. (hengky chandra agoes) 



Post Date : 05 Juli 2008