|
SALATIGA - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Kota Salatiga akan mengedrop puluhan ternak sapi di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Dusun Ngronggo, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga. Keberadaan sapi di TPA diharapkan dapat mengurangi sampah organik rumah tangga. Rencananya, untuk tahap pertama, jumlah sapi yang akan dipelihara di lokasi tersebut sebanyak 50 ekor dan diserahkan kepada pemulung dengan sistem gaduh. "Seperti halnya tempat pembuangan akhir sampah di beberapa daerah lainnya, di Ngronggo akan kami gaduhkan sapi pemakan sampah kepada para pemulung yang mengais rezeki di tempat tersebut," ungkap Kepala DPLH Adi Suprapto, kemarin. Menurutnya, keberadaan sapi di TPA Ngronggo setidaknya dapat membantu mengurai sampah organik dari rumah tangga. Sebab berdasarkan pengamatan dinasnya, sampah organik rumah tangga merupakan bagian terbesar sampah yang ditampung di TPA itu. "Sapi itu akan membantu mengurai sampah, meskipun tidak semua sampah organik dapat dikonsumsi sapi," terang Adi. Dijelaskan, sistem gaduh yang dipercayakan kepada para pemulung tidak lain untuk meningkatkan pendapatan mereka. Di sisi lain, sistem bertujuan pula untuk membangun kebersamaan dengan pemulung yang kebanyakan merupakan warga Dusun Ngoronggo. Adapun sebelum sapi itu diberikan kepada pemulung, akan dibicarakan terlebih dahulu serta cara pengelolaannya. Jumlah ternak sapi yang akan disebar di TPA beranggsur-angsur akan ditambah, sehingga jumlahnya semakin banyak. "Sementara anggaran pembelian sapi akan diusahakan berasal dari perubahan anggaran APBD mendatang," tutur Adi. Diketahui, kalau di TPA Ngronggo terdapat sekitar 60 orang yang berprofesi sebagai pemulung, sedangkan dalam sehari, TPA menampung 80 ton sampah. Sabar (40), seorang pemulung warga Ngronggo Kumpulrejo, menyambut baik rencana pemberian sapi ternak kepada pemulung di TPA Ngronggo dengan sistem gaduh. Menurutnya, selain dapat menambah penghasilan setelah sapi dijual, sapi juga dapat mengurangi sampah dedaunan dan sayuran. "Hampir setiap truk yang masuk membuang sampah, selalu terdapat sisa sayuran dan makanan yang dapat dimakan ternak," katanya. (H2-51d) Post Date : 13 Agustus 2005 |