|
DEPOK, KOMPAS - Kota Jakarta membutuhkan puluhan situ untuk menyelamatkannya dari ancaman banjir dan genangan air pasang. "Hidupkan situ atau danau yang sudah ada di Jakarta maupun di sekitar Jakarta. Bangun situ-situ baru di Jawa Barat," kata mantan Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dalam Forum Diskusi "Integrasi Sistem Infrastruktur DKI Jakarta dan Bodetabekjur" di Engineering Center Universitas Indonesia, Depok, Selasa (27/11). Dorodjatun memberikan contoh kota-kota di California, Amerika Serikat. San Diego dan San Francisco adalah kota yang gersang yang membangun danau. Pada musim kemarau, air di danau itu dapat dijual ke perusahaan air minum sehingga mendatangkan uang. "Danau atau situ di San Diego dan San Francisco itu tak pernah kering," ungkap mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu. Mengacu pengalaman California, Dorodjatun berpendapat Jakarta dapat melakukan hal serupa untuk menyelamatkannya dari ancaman bahaya lingkungan. "Jakarta dapat bekerja sama dengan dua provinsi terdekat, Jawa Barat dan Banten. Kita tidak menyadari bahwa air adalah sumber peradaban. Bahkan kita sering tak bersyukur dengan mengecam 13 sungai yang mengalir di Jakarta sebagai biang banjir kiriman," katanya. Pemanasan global Dorodjatun memberikan contoh aktual, air pasang yang menggenangi Jalan Tol Sedyatmo, jalan ke arah bandara, menjadi persoalan serius karena itu akibat pemanasan global. "Reklamasi di pantura menjadi salah satu penyebab. Ini harus diimpaskan dengan membangun banyak situ di sisi kanan dan kiri jalan tol ke arah bandara. Fungsinya, menampung air yang berlimpah," kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi UI itu. (KSP) Post Date : 28 November 2007 |