|
Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersiapkan pengerukan 56 saluran air dan anak sungai di seluruh wilayah Jakarta. Pengerukan itu dilakukan untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Budi Widiantoro, Minggu (8/2), mengatakan, pengerukan diperlukan karena semua saluran dan anak sungai itu menjadi dangkal akibat sedimentasi lumpur dan sampah. Dana yang dialokasikan untuk pengerukan itu mencapai Rp 199,5 miliar. Di Jakarta Selatan, pengerukan anak sungai dilakukan di sembilan lokasi, antara lain di Saluran Kalibata, Saluran Ulujami, Kali Grogol, Kali Jelawe, Kali Grogol, dan Kali Baru Barat. Di Jakarta Barat di 11 lokasi, antara lain Kali Sepah, Kali Tubagus Angke, Saluran Srengseng, dan Saluran Meruya. Pengerukan 14 anak sungai dan saluran akan dilakukan di Jakarta Timur, antara lain di Kali Baru Timur, Kali Utan Kayu, Kali Cipinang, dan Saluran IKIP. Di Jakarta Pusat, 10 saluran dan kali yang akan dikeruk antara lain Kali Duri, Kali Item, dan Kali Anak Ciliwung Kota. Di Jakarta Utara, pengerukan akan dilakukan di 12 saluran dan anak sungai, antara lain di Saluran Sunter C, Kali Karang, dan Kali Lagoa Tirem. Pengerukan akan dimulai sekitar April bersamaan dengan pengerukan 13 sungai utama yang dibiayai Bank Dunia. Dengan pengerukan sungai besar dan kecil, daya tampung air hujan semakin besar dan risiko banjir akan berkurang pada tahun-tahun mendatang. Tim banjir ke Belanda Pemprov DKI Jakarta juga akan mengirimkan tim khusus untuk mempelajari pola penanggulangan banjir yang dilakukan Belanda. Saat ini Belanda sudah membentuk komite khusus untuk mengatasi banjir sampai 50 tahun ke depan akibat mencairnya gletser di Pegunungan Alpen dan penurunan permukaan tanah. ”Kami akan kirim tim teknis untuk mempelajari komite tersebut yang bisa menyiapkan antisipasi terjadinya hal-hal buruk pada masa datang,” kata Gubernur DKI Fauzi Bowo saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Minggu di Den Haag. Fauzi mengatakan, Pemerintah Belanda telah menghibahkan dua kapal keruk mini yang sangat bermanfaat. Kapal keruk mini dapat mengeruk saluran yang dangkal di Jakarta, terutama di bawah jembatan yang rendah. Terkait dengan persoalan banjir, Wapres Kalla meminta Pemprov DKI dapat segera merealisasikan apa yang akan dipelajari di Belanda. Kebiasaan dan kedisiplinan warga DKI Jakarta untuk ikut menjaga lingkungan Jakarta dari banjir juga harus ditingkatkan. (ECA/HAR) Post Date : 09 Februari 2009 |