|
JAKARTA - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cikelor, Karawang, Jawa Barat, tampaknya bakal segera menjadi salah lokasi yang dituju Pemprov DKI Jakarta sebagai tempat pengolahan sampah Jakarta. "Kita akan bekerja sama dengan TPST Cikelor. Tidak masalah jika di sana menggunakan sistem sanitary landfill. Karena sistem yang sama juga digunakan di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi. Yang penting semua investasi sampah harus menggunakan teknologi tinggi dan ramah lingkungan," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Ritola Tasmaya di sela-sela acara buka Puasa di Jakarta, belum lama ini. Selain TPST Cikelor, Pemprov DKI Jakarta, kata dia, telah menerima sejumlah proposal kerja sama dari para calon investor yang berminat mengolah sampah Jakarta. Pemprov DKI pun telah membentuk tim khusus yang akan menyeleksi semua usulan yang diajukan para calon investor. Tim tersebut terdiri atas bagian-bagian internal dari dinas-dinas terkait, asisten pembangunan dan tim pakar dari perguruan tinggi. "Semua peluang masih dibuka untuk melibatkan swasta. Termasuk investor dari luar negeri, sampai sekarang masih dalam proses. Mereka harus memenuhi segala persyaratan termasuk Amdal. Begitu juga dengan TPST Cikelor," tuturnya. Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Rama Budi, hingga saat ini sudah ada 133 proposal yang dia terima. Proposal tersebut berasal dari para calon investor yang menawarkan diri mengolah sampah Jakarta. Tapi, ternyata sebagian besar diantaranya tidak serius. Bahkan, ada proposal yang ternyata tujuannya hanya untuk mendapatkan kontrak dengan Pemprov DKI. Kemudian, kontrak tersebut digunakan untuk mencari dana. "Banyak diantaranya cuma proposal tanpa modal. Yang begitu bahkan bukan warga Indonesia, tapi bule. Lahannya sempat disiapkan hingga tahap irigasi tapi mereka kabur ketika ketahuan belangnya," katanya.(Y-6) Post Date : 25 Oktober 2005 |