|
[KUALA LUMPUR] Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mempelajari pola pengaturan air limpasan hujan melalui Stormwater Management and Road Tunnel (SMART) di Malaysia untuk mempersiapkan fasilitas yang sama di Ibukota. Pasalnya, bagi Jakarta fungsi Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) yang akan dibangun terutama untuk mengalihkan aliran banjir. "Pihak pengelola SMART akan memaparkan pola kerja ruang kendali aliran air dari sistem tersebut. Ini yang perlu kita pelajari agar bisa diterapkan untuk pembangunan MPDT," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta, Wishnu Subagyo, di sela-sela acara kunjungan proyek SMART bersama Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (23/7) sebagaimana dilaporkan wartawan SP Jeanny Aipassa. Menurut Wishnu, proyek MPDT yang diusulkan Pemprov DKI, harus diutamakan untuk mengatasi masalah banjir, bukan jalan tol atau fungsi lainnya. Untuk itu, pola pengaturan air limpasan yang diterapkan pengelola SMART, harus dipelajari agar dapat disesuaikan dengan kondisi di Jakarta yang sering mengalami banjir parah setiap lima tahun. Seperti diketahui, proyek MPDT akan difungsikan sebagai terowongan pengalih banjir, pengelolaan air limbah, jalan tol, dan jaringan utilitas. Awalnya, Pemprov DKI melalui Badan regulator Pelayanan Air Minum (BR-PAM) hanya mengusulkan MPDT sebagai proyek pengalih banjir. Namun untuk mengatasi biaya operasional yang tinggi, terowongan bawah tanah yang akan dibangun di Sungai Ciliwung kawasan MT Haryono menuju Muara Angke itu, lalu dipertimbangakan untuk difungsikan sebagai jalan tol dan jaringan utilitas. Dalam situs resmi pemerintah Malaysia, alasan pengerjaan proyek SMAT yang dimulai 1 Januari 2003, untuk mengatasi ancaman banjir di ibukota Malaysia itu. Kuala Lumpur terletak di pertemuan Sungai Gombak dan Sungai Klang di dalam kawasan penampang Sungai Klang. Sungai Klang panjangnya kira-kira 120 km memiliki hulu dari Banjaran Titiwangsa dan mengalir melintasi Selangor dan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. Sungai Klang mempunyai luas 1.288 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 3.,75 juta jiwa. Post Date : 23 Juli 2007 |