DKI Naikkan Tarif Air Bersih

Sumber:Jurnal Nasional - 26 November 2009
Kategori:Air Minum

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akan mulai menaikkan tarif air bersih mulai tahun depan. Kebijakan ini untuk memberikan subsidi kepada pelanggan menengah ke bawah serta membangun sambungan instalasi air bersih hingga pinggir kota.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, kenaikan tarif akan dikenakan kepada golongan premium. Sehingga tarif yang berlaku akan lebih bersahabat terhadap kalangan bawah. "Kita akan terapkan sistem subsidi silang sehingga pelanggan menengah bawah tidak terbebani," kata Fauzi, saat melakukan peninjauan proyek pelayanan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah, di Sumur Bor, Jakarta Barat, Rabu (25/11).

Biaya pemasangan sambungan baru air bersih Rp620.000 masih membebani warga miskin. Corporate Communication Head Palyja Meyritha Maryanie mengatakan, yang dimaksud gubernur dengan kenaikan tarif air ialah untuk golongan kelas 4B dan 4A. Golongan kelas 4B yakni untuk pemakai air pada gedung bertingkat dengan tariff Rp12.550 per meter kubik.

"Golongan 4B itu seperti hotel, apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan," katanya melalui sambungan telepon. Sementara golongan 4A yakni pemakai air untuk rumah mewah termasuk juga kantor kedutaan atau konsulat.

Kenaikan ini penting untuk subsidi silang bagi pengguna air kelas bawah. Tarif untuk kelas bawah sendiri antara Rp1.050 hingga Rp3.550/m3. "70 persen pemakai air bersih Palyja adalah yang di bawah Rp3.550/m3," katanya. Dirinya menambahkan, kenaikan ini juga penting karena sudah tiga tahun ini tarif air bersih tidak pernah naik.

"Tingkat inflasi juga tidak pernah stabil. Makanya kami meminta tarif ini dinaikkan," katanya. Direktur Teknis PAM Jaya, Sri Widayanto, sekitar 57 persen pelanggan PA berada pada tarif rendah sampai menengah. Dari 792.402 pelanggan PAM, sekitar 500.000 pelanggan mengunakan tarif air rendah dan menengah.

Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi menyatakan, kenaikan tarif air harus dikaji mendalam. "Kenaikan harus rasional," katanya. Hingga sekarang menurutnya, pelayanan yang diberikan masih belum maksimal PAM Jaya. "Perbaikan harus terus dilakukan, jangan lagi ada kebocoran," katanya. Fauzan Hilal



Post Date : 26 November 2009