JAKARTA-MI: Jakarta diperkirakan masih membutuhkan 15 polder untuk bisa mengatasi banjir secara menyeluruh. "Ini untuk jangka panjangnya, masih dibutuhkan 15 polder lagi disebar di seluruh wilayah," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Prijanto saat melakukan pemeriksaan pompa air di Sunter, Jakarta Utara, Selasa (2/11).
Saat ini, Jakarta memiliki 33 polder, di antaranya di Rawabuaya, Cengkareng, Muaraangke, Sunter Selatan, Jatipulo, dan Pluit yang telah bekerja untuk menampung air di musim hujan sehingga mengurangi dampak banjir namun dianggap masih belum mencukupi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Budi Widiantoro menyebut 15 polder yang akan dibangun itu adalah di Kapuk Poglar dengan daerah layanan (catchment area seluas 550 ha), Jelambar Timur (100 ha), Sunter Timur IB Utara (600 ha), Sunter II KBN (600 ha), Sunter Timur II Kebantenan (528 ha), Perum Walikota (90 ha).
Selain itu, polder Marunda (2.240 ha), Tanjungan/Tegalalur (390 ha), Kapukmuara 1,2 dan 3 (220 ha), Penjaringan Junction (200 ha), Kedoya Green Garden (260 ha), Durikepa (80 ha), Kalideres (950 ha), Sunter Timur II Pertukangan Cakung (288 ha) dan Komplek Dewa Kembar (140 ha).
Anggaran yang akan dialokasikan untuk membangun 15 polder ini sebesar Rp4 triliun yang secara bertahap akan dianggarkan dalam APBD DKI setiap tahunnya.
"Pembangunan polder dilakukan secara bertahap karena mahal, tidak bisa serentak," kata Budi.
Untuk tahun anggaran 2010, Pemprov menganggarkan Rp80 miliar untuk pembebasan lahan 15 hektare bagi pembangunan satu polder yakni di Marunda, Jakarta Utara.
Selain melakukan pembebasan lahan, pembangunan polder juga akan membutuhkan pembangunan rumah pompa yang diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp45 miliar.
"Padahal satu polder minimal harus memiliki empat pompa, sehingga total anggaran pengadaan empat pompa ini Rp180 miliar," papar Budi. (Ant/OL-7)
Post Date : 03 November 2009
|