JAKARTA(SI) – Dinas Kebersihan DKI Jakarta memastikan tidak ada tumpukan sampah yang menggunung seusai takbiran dan Lebaran.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Baruna Subrata menjelaskan, pihaknya akan menurunkan 3.000 personel agar tidak ada penumpukan sampah di ruas jalan maupun kawasan permukiman di Ibu Kota. Namun, dia mengakui ada penurunan jumlah personel dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3.500 orang. Jumlah tersebut akan dibantu dengan sumbangan personel yang akan dikoordinasikan dengan wali kota, bupati, dan suku dinas kebersihan di tingkat kota dan kabupaten administrasi.
Eko melanjutkan,para petugas akan dikonsentrasikan di titik-titik lokasi pelaksanaan malam takbiran dan salat id di Jakarta. “Seperti Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Masjid Istiqlal,”ujarnya. Titik rawan sampah, Eko menyebutkan, sekitar 1.000 titik yang tersebar di 500 masjid dan lapangan di DKI Jakarta. Eko menjelaskan, pada malam takbiran nanti, para petugas kebersihan akan mulai turun ke jalanan mulai pukul 02.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.
Selain mengerahkan petugas kebersihan lapangan, 800 sarana kebersihan seperti compactor(truk sampah), mobil pengawas, mobil street sweeper, shovel, dan mobil toilet juga akan disiapkan. Setiap petugas kebersihan akan dilengkapi sarana sapu lidi, sekop, dan kantong plastik sampah agar bisa langsung memindahkan sampah ke kendaraan operasional yang ada. Dia memastikan setelah takbiran, Jakarta akan kembali bersih pada pukul 07.00 WIB. Jalan-jalan protokol dan kawasan lainnya menjadi bersih dan dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan salat id di pagi harinya.
Dia memprediksikan pada malam takbiran dan usai salat id volume sampah akan bertambah sekitar 300 ton.Sedangkan selama musim libur Lebaran ini, yaitu H-7 hingga H+7,akan terjadi penurunan volume sampah hingga 1.400 ton per hari sebab sekitar 2,5 juta warga Jakarta pergi mudik.“Kalau hari biasa, jumlah sampah di Jakarta mencapai 6.400 ton per hari,” ungkapnya. (neneng zubaidah)
Post Date : 17 September 2009
|