|
Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menjajaki pengelolaan air limbah domestik (tinja dan air bekas buangan rumah tangga) yang sudah sejak tahun 1992 digunakan di Malaysia. Pengelolaan air limbah domestik di negara tetangga itu melibatkan masyarakat untuk ikut aktif membuat unit-unit modified septic tank. Teknologi pengelolaan air limbah domestik diperkenalkan Pembinaan Jayabumi Sarawak (PJS) Berhad, sebuah perusahaan swasta dari Malaysia, Kamis (17/6), dalam acara Lokakarya Nasional "Pengelolaan Air Limbah Domestik di DKI Jakarta". PJS Berhad adalah anak perusahaan Johan Fibres Industries SDN BHD yang bergerak di bidang industri fiber. Chief Executive Officer Johan Fibres Indsutries SDN BHD, Ng Cheng Lim, kepada Kompas mengatakan, mereka telah membuat proyek percontohan di Jakarta. Proyek percontohan ini diimplementasikan dengan membuat bengkel-bengkel kerja di Ciganjur dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sebelum proyek percontohan diluncurkan di Jakarta, beberapa waktu lalu puluhan anggota Program Kesejahteraan Keluarga mengikuti training pembuatan septic tank di Malaysia. Teknologi pengelolaan air limbah domestik yang ditawarkan ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penggunaan septic tank di Indonesia. Hanya saja, teknologi yang diadopsi dari Thailand dan Jepang itu memiliki bio-media yang berfungsi sebagai medium pengembangbiakan bakteri. Bakteri ini sangat berperan dalam proses penguraian limbah domestik. Setelah diuraikan dan diproses melalui bio-media itu, air limbah domestik yang dikeluarkan melalui saluran pembuangan sudah jernih dan bersih. "Jadi, kalaupun harus diresapkan ke dalam tanah, tidak akan mencemari air tanah, seperti pada septic tank model lama," kata Kosasih Wirahadikusuma, Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Jakarta. PJS Berhad memperkenalkan tiga produk modified septic tank yang dinamakan Super Sept, Sats System, dan Hi-Kleen. Super Sept digunakan untuk golongan rumah tangga biasa/komunitas perumahan dengan populasi 6-30 orang. Sats System dan Hi-Kleen digunakan untuk gedung bertingkat dan kawasan perumahan besar dengan populasi 31-5.000 orang. (IND) Post Date : 18 Juni 2004 |