JAKARTA-MI: Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memberikan perhatian serius terhadap pemanasan global dengan berniat membangun tanggul di laut atau yang disebutnya sebagai sea wall (dinding laut).
"Dinding ini sangat dibutuhkan, terutama karena Jakarta saat ini 40 persen wilayahnya berada di bawah permukaan laut," katanya dalam acara Temu Wicara Gubernur dan Wartawan di Jakarta, Senin (7/12).
Tanggul itu akan berbeda dari tanggul penahan air pasang (rob) yang ada saat ini dan akan berbentuk seperti dinding raksasa yang mengitari laut Kota Jakarta.
Fauzi mengambil contoh dari Kota St Petersburg, Rusia, dan New Orleans, AS, yang memiliki topografi sama dengan Jakarta.
"Kedua kota itu juga merupakan kota pelabuhan seperti Jakarta, sehingga pembangunan dinding ini tidak boleh mengganggu lalu lintas kapal yang keluar masuk pelabuhan," ujarnya.
Sementara pentingnya segera dirintis pembangunan tanggul tersebut adalah karena saat ini permukaan air laut secara global telah meningkat sebesar 0,8 sentimeter per tahun, dan pembangunan dinding raksasa itu akan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.
"Ini bukan hanya proyek multiyears saja tapi mungkin saja proyek satu dekade," kata Gubernur.
Sementara itu, masyarakat Jakarta Utara belum terbebas sepenuhnya dari rob karena tanggul yang jebol belum semuanya diperbaiki.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Budi Widiantoro mengakui hal tersebut karena tanggul Pelindo yang belum selesai dibangun.
"Masih bocor sekarang. Sudah ditanggulangi dengan batu kali tapi ini belum tuntas menahan rob," katanya. (Ant/OL-7)
Post Date : 07 Desember 2009
|