|
Yogyakarta, Kompas - Sekitar 813 pelanggan air minum di Kaliurang, Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, kesulitan memperoleh air bersih karena pipa di dua sumber mata air utama rusak setelah diterjang aliran lahar dingin, Rabu (29/11). Kesulitan air juga dirasakan sebagian warga Desa Umbulharjo yang berada di sisi timur Kaliurang, yang selama ini mengelola air secara swadaya. Hujan yang turun kurang dari satu jam di puncak Gunung Merapi menyebabkan turunnya aliran lahar. Lahar itu mengenai perpipaan di sumber air Umbul Wadon di alur Kali Kuning dan Kemaduhan di Kali Boyong. Di Kali Kuning tercatat lima pipa rusak, yakni tiga pipa milik warga yang menyuplai Dusun Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan; satu pipa milik warga untuk menyuplai Dusun Gondang ke selatan, Desa Umbulharjo; serta pipa milik perusahaan air minum Arga Jasa yang selama ini menyuplai wilayah Kaliurang. Adapun di Kali Boyong hanya pipa milik Arga Jasa yang rusak. Dari pengamatan di lapangan, Kamis, sejumlah pipa putus akibat tertindih batu dan pasir bercampur lumpur. Lahar juga sempat masuk ke dalam bungker yang dibangun untuk melindungi mata air. "Dari 913 pelanggan di Kaliurang, yang masih teraliri air sekitar 100 pelanggan. Mereka mendapatkan air dari sumber di Tlogo Putri yang tidak rusak," ujar Subagyo, Kepala Perusahaan Air Minum Arga Jasa. Menurut Subagyo, suplai air ke warga Kaliurang lainnya mati total. Arga Jasa memanfaatkan air dari tiga sumber air, yakni Umbul Wadon, Kemaduhan, dan Tlogo Putri di Kaliurang. Di Kali Kuning pipa berukuran 8 inci terputus, sedangkan di Kali Boyong ada enam pipa berukuran 4 inci yang hanyut dengan panjang 40-an meter. Diharapkan air sudah dapat mengalir kembali hari Minggu lusa, dengan catatan semua komponen pengganti tersedia. Kepala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman Suratno enggan berkomentar banyak. Ia mengatakan, lahar menyebabkan debit air turun dari semula 90 liter menjadi 51 liter per detik, dan itu memengaruhi volume air yang terdistribusi ke pelanggan. "Perpipaan tidak ada yang rusak, hanya saja lumpur dan pasir sempat masuk sehingga menghambat aliran air," ujarnya. Untuk mengantisipasi kekurangan air di Kaliurang, Bupati Sleman Ibnu Subianto mengatakan akan menyuplai air bersih dua sampai tiga truk tangki setiap hari. (WER/MDN) Post Date : 01 Desember 2006 |