Diterjang Banjir, Jembatan Putus

Sumber:Kompas - 25 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Magelang, Kompas - Akibat diterjang banjir, jembatan di Dusun Surodadi, Desa Gondowangi, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, ambrol dan putus, Jumat (22/2) malam. Jembatan di atas Kali Pabelan ini merupakan jalur alternatif yang biasa dilalui warga lereng Gunung Merbabu ketika akan menjual hasil buminya ke Muntilan atau Yogyakarta.

"Dengan kondisi tersebut, masyarakat yang ingin ke Yogyakarta atau ke Muntilan terpaksa memutar sekitar dua kilometer untuk melewati jembatan lain atau memakai jalur utama melalui daerah Blabak, Kecamatan Mungkid," kata Sekretaris Desa Gondowangi Sudarto, Sabtu (23/2).

Jembatan yang dibangun sekitar tahun 2000 itu berukuran panjang 80 meter dan lebar 5 meter. Panjang bagian jembatan yang ambrol ke sungai sekitar 25 meter. Jembatan itu menghubungkan Desa Gondowangi dengan Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan.

Kepala Dusun Surodadi, Habib, mengatakan, hujan deras pada Jumat sore mengakibatkan air Kali Pabelan meluap mencapai jembatan, ketinggian sekitar tiga meter. Selain menyebabkan jembatan putus, meluapnya air sungai itu juga merusak sekitar 1,5 hektar areal pertanian di sepanjang sungai.

Banjir ini juga merusak bangunan irigasi sederhana di Dusun Surodadi. Hal ini mengakibatkan sekitar 30 hektar areal pertanian di dusun tersebut dipastikan akan kesulitan pasokan air.

Hujan deras tersebut juga menyebabkan tanah longsor di Dusun Ketep, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Enam rumah warga tertimpa longsoran tanah.

Hujan pada Jumat lalu juga menyebabkan tanah longsor di RT 1/RW 2 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Kejadian itu menyebabkan empat rumah warga hancur dan 11 rumah warga lainnya rusak.

"Longsor kali ini adalah yang terparah sejak tiga tahun terakhir. Sebelumnya, longsor tidak sampai menyeret bangunan," kata Sumadi (40), warga RT 1/RW 2 yang rumahnya rusak.

Sementara itu, banjir yang tidak kunjung surut membuat kerusakan Jalan Pati-Juwana semakin parah. Sebagai penanda, titik-titik di ruas jalan itu yang rusak cukup parah dipasangi bendera merah. (EGI/A03/antara)



Post Date : 25 Februari 2008