|
MADIUN -- Bencana alam kembali melanda wilayah Kabupaten Madiun. Banjir bandang akibat longsor dan hujan deras menerjang Desa Mendak, Kecamatan Dagangan. Akibatnya, empat rumah rusak dan satu jembatan putus. Jalan desa juga sempat putus karena tertutup longsoran tanah yang terbawa banjir. Awal banjir bandang diketahui berasal dari tanah longsor yang terjadi di salah satu petak di kawasan hutan Perhutani KPH Lawu DS. Longsoran tanah tersebut menutup aliran sungai yang melewati Desa Mendak. Saat hujan deras, aliran sungai yang tertutup tanah akhirnya meluap dan berubah menjadi banjir bandang. Banjir bandang di aliran sungai tersebut terbawa sampai ke Desa Mendak dan menghantam empat rumah penduduk yang berdekatan dengan aliran sungai. Dua rumah diantaranya rusak berat. Kejadian banjir dilaporkan terjadi hari Jumat pukul 16.00 dan surut beberapa saat kemudian. Usai banjir surut, warga setempat melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran dan jalan desa yang tertutup lumpur dan jembatan desa yang rusak. "Awal longsor sebenarnya terjadi di wilayah Ponorogo. Hanya saja dampaknya sampai kesini," kata Wijanto Joko Purnomo, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan kepada koran ini kemarin. Sebelumnya, di Desa Mendak juga terjadi tanah longsor. Daerah ini masuk peta rawan longsor karena letaknya berada di lereng Pegunungan Wilis dan tipologi wilayah yang berbukit. "Kondisi cuaca akhir-akhir ini perlu diwaspadai. Karena berpotensi menimbulkan bencana alam," ujarnya. Akibat bencana alam tersebut total kerugian yang dialami warga mencapai Rp 75 juta. Kepada para korban, pemkab memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 250 ribu untuk warga yang rumahnya rusak ringan dan Rp 500 ribu untuk rumah warga yang rusak berat. (yup) Post Date : 23 April 2007 |