|
Sambas,- Distribusi air Perusahaan Daerah Air Minum untuk Kecamatan Tebas, Pemangkat dan Semparuk tergantung suplay bahan bakar minyak dan listrik. Direktur PDAM Sambas, Sulaiman menyatakan tidak adanya energi listrik membuat perusahaan tidak bisa berbuat banyak. "Kita mengakui distribusi air kepada pelanggan masih tersendat-sendat. Penyebab utamanya adalah PDAM kesulitan mendapatkan solar untuk pompa di intake Sebedang dan pemadaman listrik di Kecamatan Tebas dan Pemangkat," kata dia, beberapa hari lalu, di Aula Bupati Sambas. Sulaiman menyebutkan pemenuhan solar untuk intake di Sebedang pihaknya sekarang beli eceran pakai drum. Sebelum krisis BBM, suplai dari SPBU bisa membeli menggunkan mobil tanki. "Sedangkan pengoperasian instalasi pengolahan air di Tebas dan Pemangkat tergantung energi listrik. Kalaupun air dipompa dari intake Sebedang dialirkan Tebas, bila ada pemadaman maka mesin pengolahan dan pendistribusian tidak dapat dilakukan," jelasnya. Kata dia, seperti diketahui kekeruhan air Danau Sebedang cukup keruh sehingga perlu pengolahan. Tidak tersedianya dua energi itu tentu saja mengganggu pendistribusian air ke pelanggan. "Alur pendistribusian air dari intake diolah di IPA. Bila air bisa dipompa dari sumber, kemudian IPA Tebas listrik ada maka dapat dialirkan hanya untuk Tebas saja, seandainya IPA Pemangkat tidak ada aliran listrik maka pelanggan Pemangkat tak ada air dan hal itu dapat terjadi sebaliknya," papar Sulaiman. Lebih lanjut, Direktur PDAM Sambas meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan memaklumi permasalahan ini. "Kejadian ini bukan keinginan perusahaan, karena kita berusaha melayani sebaik mungkin. Kita berharap masyarakat bisa mengambil hikmah dari krisis energi ini," tandasnya.(riq) Post Date : 20 Juli 2005 |