SEMARANG- Sekitar 20.000 pelanggan PDAM Tirta Moedal, khususnya di wilayah layanan Semarang Selatan, sejak Sabtu (8/3) kesulitan air. Sebab, pasokan air baku dari sumber PDAM tersebut yakni di lereng Gunung Ungaran, terganggu oleh adanya pipa kolektor yang pecah.
Kasub Sekretariat PDAM, Menuk Indrati menginformasikan, pipa yang pecah berdiameter 600 milimeter, terletak di daerah Karangbolo, Ungaran. Kerusakan itu terjadi Jumat (7/3) malam, akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Ungaran.
Ditambahkannya, pipa yang pecah terletak di daerah persawahan. Sejak Sabtu (8/3) pagi, PDAM sudah menerjunkan tim untuk memperbaiki kerusakan itu. ’’Daerah yang terganggu, khususnya di wilayah layanan Semarang Selatan, seperti Banyumanik, Jatingaleh, dan sekitarnya,’’ ujar Menuk.
Kasi Humas PDAM Lilik Indarto mengatakan, pihaknya menyampaikan permintaan maaf kepada para pelanggan, khususnya di daerah Banyumanik dan sekitarnya. Yang jelas, perbaikan dilakukan secepatnya, dan diperkirakan memakan waktu dua hari.
’’Perhitungan kami, Selasa (11/3), aliran PDAM akan kembali normal,’’ ujar Lilik. Pantauan Suara Merdeka, titik kerusakan pipa terjadi di Dusun Karangbolo RT 03 RW 97, Lerep, Ungaran Barat. Pipa pecah itu terjadi di sawah milik Fauzan, warga Karangbolo, yang mengakibatkan tanaman padi rusak.
Pipa Besi
Sulistyo, petugas lapangan PDAM menjelaskan, pipa pecah terjadi karena tidak mampu menampung pasokan air yang datang bersamaan, dari 10 pompa. ’’Ketika hujan deras, listrik padam. Setelah listrik menyala, 10 pompa yang kami miliki memasok air secara bersamaan,’’ kata dia.
Ditambahkannya, pipa yang pecah selanjutnya diganti pipa besi (galvanis). Sejumlah warga Karangbolo terlihat membantu petugas PDAM untuk melakukan penggantian pipa yang pecah itu.
Kepada Suara Merdeka, sejumlah pelanggan PDAM di kawasan Semarang atas menyatakan, hingga kemarin pagi, pasokan air masih lancar. Namun, mereka tetap akan bersiap-siap seandainya pasokan terhenti, dengan memanfaatkan sumur atau sumber air lainnya.
’’Sampai tadi pagi (kemarin—Red) air PDAM masih mengalir. Kalau sekarang berhenti, biasanya memang begitu, air mengalir di rumah saya hanya pagi hari,’’ tutur Eko Supriyanto, warga Pedalangan.
Dwi Rukmini, pelanggan PDAM lainnya menyampaikan hal senada. Aliran air di rumahnya masih lancar, hingga siang hari. (H9,H14-56)
Post Date : 09 Maret 2008
|