Distribusi Air Bersih Terganggu

Sumber:Replubika - 06 September 2012
Kategori:Air Minum
SLEMAN - Masalah ke keringan dan minimnya sumber air semakin parah dengan munculnya kendala distri busi. Pemerintah daerah mem bu - tuhkan banyak mobil tangki air untuk mendistribusikan air bersih. Akibatnya, daerah yang menderita kekering an tak tersentuh pasokan air.
 
Lima desa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengalami kekeringan menggantungkan drop pingair dari pemerintah kabupaten (pemkab) dan bantuan donatur. Kelima desa tersebut adalah Gayam harjo, Wukirharjo, Sumberharjo, Sam birejo, dan Boko harjo yang semuanya berada di Kecamatan Prambanan.
 
"Saat ini, Pemkab Sleman hanya memiliki dana untuk 100 tangki air bersih," kata Ke pala Badan Penang gu - langan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Urip Bahagia, Rabu (5/9). 
 
Padahal, kelima desa itu membutuhkan air sebanyak 9- 11 tangki per hari. Ada 76 titik untuk bantuan air bersih bagi warga yang kekeringan dan setiap sepekan sekali mendapat bantuan air. Direktur Pengem- bangan Air Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dani Sutjipto mengatakan, pendistribusian mobil tangki adalah solusi jangka pendek mengatasi kebutuhan air bersih. Saat ini, sekitar 34 mobil sudah didistri busi kan ke beberapa wilayah yang di- landa kekeringan. 
 
"Distribusi mobil tangki sudah kita lakukan di beberapa tempat, hanya perlu di- tambah di beberapa daerah," kata Dani, Rabu (5/9). Saat ini, tidak ada stok mobil yang ada di Kementerian PU untuk melayani permintaan mobil tangki. Padahal, masih banyak daerah yang mengajukan un - tuk dikirim mobil pengangkut air tersebut.
 
Pemerintah pusat beren- cana membangun waduk dan embung baru. Saat ini, Ke- menterian PU juga fokus un - tuk membangun tiga waduk besar di Pulau Jawa. Menurut Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, pembangunan wa duk baru akan digunakan un tuk menyediakan air baku.
 
Tiga waduk baru yang sedang diproses pembangunannya adalah Waduk Karian di Banten, Jatibarang di Se- marang, dan Jatigede. Keti- ganya akan menyuplai air baku wilayah Ja wa Barat dan Jawa Tengah. "Wa duk-wa duk besar dikhususkan untuk iri - gasi dan sumber air ber sih,"ungkap Hermanto.
 
Satu sumber air bersih yang masih dalam proses pem- bangunan adalah di Sumber Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur. Menurut Hermanto, ke- beradaan sumber Umbulan dikhususkan untuk menyuplai air bersih bagi wila yah Sura - baya dan sekitarnya. Kapasitas yang mam pu diproduksi ada - lah 4.000 liter per detik.
 
Menko Kesra Agung Lak- sono khawatir dengan ke- keringan yang terjadi di sejumlah kawasan di Indone- sia. Apalagi, cuaca tersebut di - prediksi masih akan ber lanjut hingga akhir September. Ia menyebut, kekeringan yang terjadi akibat perubahan iklim yang sangat tajam.
 
Agung belum mendapat kan data resmi berapa banyak provinsi yang meng alami kekeringan. Meski begitu, ia me - mas tikan kondisi tersebut hanya dialami beberapa pro - vinsi. Menurut Agung, pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi, misalnya, dana kontigensi yang besarnya Rp 1,6 tri liun.
 
Selain itu, kata Agung, di setiap kabupaten dan pro vinsi memiliki ca dang an be ras yang bisa dialokasikan untuk masyarakat. "Dari Menko Per - ekonomian sudah mengalokasi sejumlah dana untuk mem- bantu daerah yang mengalami kekeringan. Cadang an beras pun ada. Untuk setiap kabu- paten itu 50 ton dan 200 ton di pro vinsi," katanya. (esthi maharani ed: m ikhsan shiddieqy )


Post Date : 06 September 2012