Bekasi - Banjir kiriman dari Bogor mengakibatkan air Sungai Bekasi meluap dan menggenangi ratusan rumah di beberapa perumahan Kota Bekasi, Rabu (6/5) pagi ini.
Bahkan, di Perumahan Vila Taman Kartini, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, air sudah menggenangi rumah warga 50 sentimeter (cm) hingga 1 meter, mengakibatkan sebagian warga terpaksa mengungsi dan menyelamatkan barang-barang mereka.
Di Perumahan Pondok Ge-de Permai, Perumahan Ke-mang IFI, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, warga sudah mengeluarkan kendaraan dan memarkir di jalan raya menuju perumahan. Hal ini disebabkan air Sungai Bekasi semakin meluap dan mengakibatkan ratusan rumah di dua perumahan yang berlokasi di tepi aliran sungai itu terendam air.
Dari pengamatan SH di lokasi, air kini sudah mulai masuk di beberapa blok Perumahan Pondok Gede Permai dan Kemang IFI. Tetapi, di Perumahan Vila Taman Kartini, air sudah masuk ke dalam rumah hingga 50 cm. Di Jalan Raya Kartini, Kecamatan Bekasi Timur, petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, terpaksa menutup akses Jalan Kartini yang menghubungkan Jalan Hasibuan dengan Jalan Juanda yang kini sudah terputus akibat banjir.
Praktis jalan di Pusat Kota bekasi itu tidak dapat dilalui kendaraan akibat luapan air dari Sungai Kartini dan Sungai Bekasi sejak subuh tadi. Seperti diungkapkan beberapa waga Perumahan Taman Kartini, di antaranya Sunarto, banjir kiriman itu mulai terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Tenyata, air di badan Sungai Bekasi sudah meluap hingga ke Sungai Kartini yang mengalir di tengah perumahan elite tersebut.
Di Perumahan Pondok Gede Permai dan Kemang IFI, sebagian warga telah mengemasi barang-barang mereka dari dalam rumah karena melihat debit air Sungai Bekasi yang semakin membesar. Warga juga terpaksa mematikan aliran listrik di rumah mereka karena ketakutan terjadi korslet yang mengakibatkan kebakaran dan membuat mereka kesulitan akan air bersih.
Ciliwung Meluap
Hujan deras yang terjadi Rabu (6/5) dini hari menyebabkan Kali Ciliwung meluap. Akibatnya, permukiman warga di pinggir kali itu terendam banjir hingga setinggi hampir 2 meter.
Agus (36), warga RT 4/3 Gang V Kampung Pulo, Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengatakan, ketinggian air di rumahnya mencapai 2 meter. Ia menuturkan, air mulai meninggi pada pukul 04.00 WIB.
Untung (45), warga RT 01/03 Gang IV Kampung Pulo menjelaskan, genangan air mulai tinggi justru setelah hujan mulai reda. Maka, besar dugaannya, banjir terjadi akibat hujan deras di Bogor atau Depok, Jawa Barat. Ayah lima anak ini mengungkapkan ketinggian air di rumahnya mencapai 1,5 meter.
Dia menuturkan, tidak ada pemberitahuan dari pengurus RT, RW, atau kelurahan bahwa akan ada banjir kiriman. Tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir itu. Kebanyakan warga pindah ke lantai dua rumahnya.
Ayu (15), warga RT 05/12 Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, mengatakan ketinggian air di wilayah tempat tinggalnya mencapai 1,5 meter. Luapan air itu tidak menggangu aktivitas warga.
Hingga Rabu (6/5) pagi pukul 08.00 WIB, genangan air belum surut. Nurhadi (45) warga RT 01/03 Gang IV Kampung Pulo mengatakan, kemungkinan air baru akan surut sore hari pukul 15.00 WIB. "Itu pun kalau tidak ada banjir kiriman lagi dari Bogor," ujarnya.
Kepala Bidang Analisis Klimatologi dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sutanto, saat dihubungi SH, Rabu (6/5) pagi, mengatakan, hujan deras yang terjadi adalah fenomena yang wajar di masa pancaroba. (deytri aritonang)
Post Date : 06 Mei 2009
|